Pemprov DIY Terus Godok Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi dan Kota Yogyakarta mengaku masih menggodok rencana uji coba penerapan kawasan semi pedestrian Malioboro. Rencananya besok Kamis (13/6) akan digelar rapat untuk menentukan tanggal uji coba sekaligus aturan penutupan jalan.
"Kemarin baru dirapatkan untuk sehari tanggal 18 (Juni) saja. Nah besok Kamis (13/6) rapat lagi dengan Pak Sekda, bersama pihak kepolisian, dishub kota, instansi terkait, pengelola Malioboro. Soal berapa hari, jamnya sampai jam berapa," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapta Raharja, Rabu (12/6).
Baca Juga: Ini Sejarah 3 Tempat Tujuan Wisata Presiden Jokowi di Yogyakarta
1. Berlaku jam 6 pagi sampai 9 malam
Sigit menyebut, rencana uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor yang diberlakukan mulai pukul 06.00 hingga 21.00, adalah usulan internal dinas perhubungan. Pasalnya, pada saat itu merupakan jam sibuk kendaraan melintas di kawasan Malioboro.
"Mendukung Malioboro untuk pedestrian sehingga bebas kendaraan bermotor, sehingga menarik untuk wisatawan bersantai di Malioboro kan gitu," tuturnya.
2. Siapkan rambu-rambu
Untuk mendukung rencana uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor, pihak dinas perhubungan telah menyiapkan sejumlah rambu-rambu atau penanda bagi para pengendara kendaraan bermotor.
"Sudah kita siapkan, rambu-rambu yang buat lebaran itu kan bisa kita pakai. Kalau nanti kurang kan (dishub) yang kabupaten/kota siap bantu juga," jelas Sigit.
Baca Juga: Hari ini Eks Komandan Tim Mawar Datangi Bareskrim Resmi Laporkan Tempo
3. Tak mengubah arah jalan lain
Sigit memastikan jika tak ada skema lalu lintas lain yang diubah selama penerapan uji coba bebas kendaraan di Malioboro ini. Semisal dari Jalan Abu Bakar Ali tetap bisa ke arah Stasiun Yogyakarta, maupun sebaliknya.
"Rencana saya seperti itu, tapi nggak tahu nanti dalam rapat terakhir (keputusannya). Jadi ya selama ini Jalan Mataram tetap dua arah, Jalan Bhayangkara tetap bisa ke utara, Abu Bakar Ali tetap dua arah," terangnya.
4. Masih akan dievaluasi
Dalam hal ini, Sigit menyadari jika sebetulnya ada banyak pandangan miring terkait rencana penerapan semi-pedestrian maupun uji coba bebas kendaraan di Malioboro besok. Semisal para pengusaha yang keberatan jika tokonya sepi atau harus mengeluarkan biaya lembur manakala bongkar muat barang hanya diizinkan pada malam hari.
"Makanya kita coba dulu, kalau sepi nanti kurangnya gimana. Kalau ada plusnya ya diterusin, kalau ada minusnya ya dikurangi. Itu baru dievaluasi, duduk bersama. Tapi kan sudah dikasih clue kalau uji coba itu kaya gini lo. Kalau belum ada uji coba kan belum tahu," katanya.
Sigit menuturkan pihaknya turut mengevalusi dampak kemacetan jalan di sekitar Malioboro. "Dampak kemacetan juga akan dievaluasi. Yang mau ke Malioboro juga sudah ada kantong parkir. Bisa ke Abu Bakar Ali, Eks UPN, Beskalan, atau Senopati," pungkasnya.
Baca Juga: Dana Utang Rp1,4 Triliun untuk Bersihkan Sampah di Sungai Citarum