Pemkot Yogyakarta Kesulitan Cari Alamat Kontak Erat Pedagang Malioboro

Baru 1 kontak erat yang sudah di-swab

Yogyakarta, IDN Times - Seorang pedagang di zona 3 kawasan Malioboro meninggal dunia tak lama setelah dinyatakan positif COVID-19, Jumat (4/9/2020). Sejauh ini sudah ada 15 orang yang masuk kategori pemilik kontak erat.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkap adanya kendala dalam proses pengambilan sampel swab dari para pemilik riwayat kontak erat. Baik itu dari kalangan keluarga yang bersangkutan maupun rekan sesama pedagang di zona 3.

Baca Juga: Positif Terpapar COVID-19, Pedagang Kaki Lima di Malioboro Meninggal

1. Kesulitan cari alamat

Pemkot Yogyakarta Kesulitan Cari Alamat Kontak Erat Pedagang MalioboroIDN Times/Tunggul Damarjati

Heroe merinci, 15 orang pemilik kontak erat itu terdiri dari 7 dari kategori anggota keluarga. Sementara 8 sisanya adalah rekan sesama pedagang.

Dari 15 orang pemilik kontak erat, kata Heroe, baru satu di antaranya yang sudah menjalani uji swab atau tes PCR. Orang tersebut merupakan salah seorang anggota keluarga yang sempat mengantar pedagang tersebut berobat ke puskesmas dan rumah sakit.

"Hari ini kita harapkan semakin banyak (swab) karena teman-teman di lapangan sedang berupaya. Karena yang diliburkan kan mencarinya agak susah," kata Heroe di Ruang Sadewa, Balai Kota Yogyakarta, Senin (7/9/2020).

Para pedagang di zona 3, yakni sepanjang Halte Transjogja 2–Suryatmajan di ruas timur dan barat pedestrian, memang sudah diminta libur dan melakukan isolasi mandiri sejak Sabtu (5/9/2020) lalu. Mereka masuk kategori pemilik kontak erat, lantaran berjualan berdekatan dengan pedagang terkonfirmasi COVID-19 tadi.

"Jadi masalah alamatnya, karena sudah kita liburkan sejak Sabtu pagi, otomatis perlu waktu untuk mengumpulkan mereka kembali. Supaya mereka secara sukarela mau dilakukan swab," ujar Heroe menegaskan.

2. Keluarga juga tinggal terpisah

Pemkot Yogyakarta Kesulitan Cari Alamat Kontak Erat Pedagang MalioboroIlustrasi swab test. IDN Times/Bagus F

Heroe melanjutkan, permasalahan yang sama terjadi untuk proses pengambilan spesimen pemilik kontak erat kategori keluarga.

"Keluarganya ini, kebetulan juga rumahnya berbeda-beda," sebut Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta itu.

Harapannya, proses pengambilan sampel dari semua pemilik kontak erat ini bisa dirampungkan sesegara mungkin. Sehingga, nantinya bisa mempercepat proses pengambilan keputusan untuk upaya antisipatif, termasuk mau diapakan Kawasan Malioboro pasca kemunculan kasus COVID-19 dari kalangan PKL ini.

"Kita harapkan bisa segera kita swab juga, semakin cepat kita swab. Semakin kita cepat menentukan langkah lebih lanjut," harapnya.

3. Disinfeksi kawasan Malioboro

Pemkot Yogyakarta Kesulitan Cari Alamat Kontak Erat Pedagang MalioboroWisatawan memadati kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020) malam. IDN Times/Yogie Fadila

Heroe kembali menegaskan bahwa para pedagang selain di zona 3 kawasan Malioboro masih boleh diizinkan berjualan sampai detik ini.

Guna memberikan rasa aman bagi para PKL lain dan pengunjung, maka Pemkot Yogyakarta akan melakukan proses sterilisasi dan disinfeksi terhadap kawasan ikonik milik Kota Gudeg itu.

"Ada persoalan besar atau tidak, itu nomor dua. Terpenting sekarang kita akan melakukan disinfeksi terhadap kawasan Malioboro. Waktunya sedang diatur oleh teman-teman UPT (Malioboro) dan komunitas. Yang bisa saya sampaikan adalah, kasus ini masih bisa kami kendalikan," tandasnya.

Baca Juga: [UPDATE] DIY 6 September: 41 Pasien COVID-19 Dinyatakan Sembuh

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya