Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Setelah 5 Bulan

Merapi keluarkan dua kali awan panas pada Jumat, 11 November

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi yang berada di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali mengeluarkan awan panas guguran. Guguran ini adalah yang pertama sejak 5 bulan lalu.

1. Dua kali awan panas

Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Setelah 5 BulanIlustrasi Gunung Merapi . (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatatkan dua kali kejadian awan panas guguran, Jumat (11/11) ini masing-masing pukul 09.05 WIB dan 12.08 WIB.

Jarak luncur masing-masing awan panas guguran adalah 1.000 meter atau 1 kilometer ke arah barat daya.

Guguran pertama hari ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 18 mm dan durasi 135 detik. Sementara yang kedua 23 mm dan 104 detik.

"Visual berkabut," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Jumat.

Baca Juga: Selama 6 Jam, Merapi Keluarkan 12 Kali Gempa Guguran  

2. Pertama kalinya sejak Juni 2022

Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Setelah 5 Bulanilustrasi pengamatan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Agus melanjutkan, kejadian awan panas guguran ini merupakan kali pertama sejak bulan Juni 2022 silam. "(Awan panas guguran terakhir) tanggal 2 Juni 2022," terang Agus.

Berdasarkan periode pengamatan Merapi pada 10 November 2022 kemarin,  BPPTKG mencatat 42 kali gempa guguran (AP), 10 kali gempa fase banyak (MP), 2 kali gempa tektonik (TT), dan 52 kali gempa vulkanik dalam (VTA).

Sedangkan mengacu pada laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 28 Oktober-3 November 2022, volume kubah lava barat daya teramati sebesar 1.626.000 meter kubik dan 2.772.000 meter kubik untuk kubah lava tengah.

3. Status masih Siaga

Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Setelah 5 BulanPemandangan Gunung Merapi dari Museum Gunung Merapi (IDN Times/Yogie Fadila)

Dengan adanya kejadian ini, BPPTKG tetap mempertahankan status Gunung Merapi pada level III.

"Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau Siaga," imbuh Agus.

BPPTKG meminta masyarakat waspada akan potensi guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan–barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Kemudian sejauh 7 kilometer ke arah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng.

Lalu, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak gunung.

Baca Juga: 5 Fakta Erupsi Merapi 2010, Renggut Nyawa Sang Juru Kunci

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya