Mahasiswi Unisa Pengunggah Konten Kateter Terancam Sanksi Berat

Mahasiswi tersebut sudah ditarik dari tempat praktiknya

Sleman, IDN Times - Universitas Aisyiyah Yogyakarta atau Unisa menyebut mahasiswinya yang membuat konten TikTok memasang kateter urin ke pasien pria bisa dikenai sanksi lebih berat lagi.

Sebelumnya, pihak kampus telah menarik yang bersangkutan dari tempat praktik profesinya di salah satu rumah sakit daerah Gunungkidul, DIY.

Baca Juga: Viral Mahasiswi Keperawatan Unggah Konten Bernada Pelecehan

1. Tunda kelulusan profesi

Mahasiswi Unisa Pengunggah Konten Kateter Terancam Sanksi BeratOknum mahasiswi keperawatan di Yogyakarta diduga mengunggah video bernada pelecehan di TikTok. (Twitter.com/AREAJULID)

Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta, Sinta Maharani, sanksi bisa tegas bisa dijatuhkan apabila mahasiswi Program Studi Keperawatan-Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan itu terbukti melanggar aturan akademik kampus.

"(Bisa) ditunda kelulusan profesinya," kata Sinta saat dikonfirmasi, Rabu (1/6/2022) petang.

2. Skors hingga sanksi yang lebih berat lagi

Mahasiswi Unisa Pengunggah Konten Kateter Terancam Sanksi BeratIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sinta melanjutkan, masih sesuai ketentuan akademik dari Unisa, mahasiswi pemilik akun TikTok @Moditabok itu bisa dikenai skors atau bahkan lebih berat jika terbukti menyalahi aturan.

"(Berpotensi) diskors, dan sanksi terberatnya adalah pembatalan keseluruhan proses yang sudah ditempuh," ungkap Sinta.

3. Sudah ditarik dari tempat praktik profesi

Mahasiswi Unisa Pengunggah Konten Kateter Terancam Sanksi BeratIlustrasi perawat rumah sakit (IDN Times/Sunariyah)

Sebelumnya, sebuah video TikTok @Moditabok viral di sosial media karena dianggap sebagian warganet telah merendahkan profesi perawat sekaligus melecehkan pasien secara seksual.

Video dari akun itu tersebar versi tangkapan layarnya di beberapa akun sosial media. Menampilkan seseorang diduga mahasiswi keperawatan yang berbagi pengalamannya memasang kateter ke pasien laki-laki.

"Ketika aku harus masang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi," katanya disertai beberapa emoticon.

Dalam tangkapan layar yang beredar, konten itu mengundang sejumlah komentar tak senonoh. Sebagian warganet kemudian mengecam dan menganggap aksi pembuat konten itu telah melanggar kode etik profesi. Termasuk melecehkan pasien secara seksual.

Namun beberapa beranggapan jika aksi pembuat konten sebatas berbagi pengalaman. Karena di satu sisi juga tak menguak identitas sang pasien.

Informasi yang muncul setelah konten ini viral menyebut bahwa pemilik akun merupakan mahasiswi yang sedang menjalani praktik profesi keperawatan di salah satu rumah sakit daerah Gunungkidul.

Unisa kemudian mengeluarkan pernyataan, menyebut pembuat konten viral kateter ini sebagai salah satu mahasiswinya.

Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta Sinta Maharani, yang bersangkutan adalah mahasiswi Program Studi Keperawatan-Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan yang sedang menempuh praktik profesi.

Sinta berujar, peristiwa ini telah dikoordinasikan bersama Kaprodi Keperawatan dan Dekanat Fakultas Ilmu Kesehatan. Ada beberapa langkah yang sudah dan akan dilakukan.

Pertama adalah, memperingatkan atau menegur mahasiswi tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat. "Kedua, menarik mahasiswa tersebut dari tempat praktik kliniknya," kata Sinta.

Ketiga, memohon maaf ke rumah sakit tempat praktik klinik secara non formal. Kemudian segera melakukan pertemuan dengan direktur dan kadiklat rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Viral, Pengunjung Gumuk Pasir Parangkusumo Ditarik Rp100 Ribu

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya