Antraks Marak, DIY Pertimbangkan Buat Pos Lalu Lintas Hewan Ternak

Guna menangkal persebaran penyakit yang diidap hewan ternak

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempertimbangakan untuk membuat pos lalu lintas hewan ternak. Langkah ini dilakukan guna mengontrol keluar masuknya hewan ternak, menyusul ditemukannya kasus antraks dan dugaan kasus sejenis di Gunungkidul beberapa waktu lalu.

"Kita mengusulkan (pos lalu lintas hewan ternak). Masih akan dimatangkan konsepnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Sasongko saat dijumpai di kantornya, Yogyakarta, Senin (1/7).

"Kita melihat juga, ini kan menyangkut SDM (sumber daya manusianya). Kan belum tentu semua SDM di tiap kabupaten itu siap," terangnya lagi.

1. Banyak jalan menuju Yogyakarta

Antraks Marak, DIY Pertimbangkan Buat Pos Lalu Lintas Hewan TernakIDN Times/Tunggul Kumoro

Sasongko mengatakan, dalam kajiannya, pos lalu lintas hewan ternak ini tak bisa serta merta dibuat begitu saja. Mengingat, rute menuju provinsi DIY sangatlah banyak.

"Misal di Yogyakarta itu tak ada endemik, tapi di daerah timur, misal Pacitan, itu kan masuk ke Yogyakarta ada banyak jalan. Jalan utama bisa kita pasang (pos lalu lintas hewan ternak), nanti lewat jalan kampung," kata Sasongko.

Menurutnya, ketika pos lalu lintas hewan ternak didirikan di jalan-jalan tikus ini, maka akan menjadi tidak efektif pengawasannya. Lantaran, tak setiap hari pula ada aktivitas antar-mengantar hewan ternak di sana.

"Selain itu, selama ini masih ada kebiasaan peternak, membeli antar peternak," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Seekor Anak Sapi Di Gunungkidul Mati Mendadak Diduga Kena Antraks

2. Pantau lewat SKKH

Antraks Marak, DIY Pertimbangkan Buat Pos Lalu Lintas Hewan TernakIDN Times/Humas UGM

Sementara masalah akses itu masih dipikirkan, yang paling mudah saat ini, menurut Sasongko adalah dengan menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dalam tiap giat pengiriman.

"Yang berlaku hanya untuk sekali perjalanan saja," katanya. Ia berujar, dengan cara ini SKKH tidak mungkin untuk dipalsukan.

"Misalkan, sapi A yang diberi satu SKKH, nanti suratnya dipakai sapi lain nggak bisa. Ngeceknya di lokasi, sebelum dibawa ke pasar," paparnya.

3. Optimalkan puskeswan

Antraks Marak, DIY Pertimbangkan Buat Pos Lalu Lintas Hewan TernakIDN Times/Humas UGM

Guna memaksimalkan pengawasan, tenaga dari pusat kesehatan hewan (puskeswan) di tiap kecamatan rencananya turut diberdayakan. Mereka diminta aktif untuk memeriksa setiap hewan ternak yang hendak dikirim ke daerah lain.

Lalu, dalam rangka meningkatkan kesadaran para peternak terhadap penyakit-penyakit yang mungkin diderita hewan ternak, pemerintah bakal menyelenggarakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dengan topik terkait.

"Sasaran programnya, adalah para peternak. Diberikan secara periodik selama kurang lebih 2 tahun," pungkasnya.

Baca Juga: 5 Sapi dan 2 Kambing di Gunungkidul Positif Antraks

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya