Lenggak-Lenggok Fashion on The Street Festival Prawirotaman

Kolaborasi kearifan lokal dan tren fesyen 

Intinya Sih...

  • Fashion on The Street Festival Prawirotaman menjadi agenda rutin yang dinanti dengan nuansa segar.
  • Gelaran melibatkan ratusan model dan 70 perancang busana, menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
  • Kolaborasi fesyen lokal dan internasional diharapkan dapat memperkuat daya tarik Prawirotaman sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan.

Yogyakarta, IDN Times - Fashion on The Street Festival Prawirotaman telah menjadi agenda rutin yang dinanti. Gelaran dalam Festival Prawirotaman 2024 ini hadir dengan nuansa yang segar. Salah satunya lewat keterlibatan sejumlah perancang busana dari Australia. 

Melibatkan ratusan model, gelaran ini mencuri perhatian sekitar kawasan Jalan Prawirotaman. Tak hanya wisatawan lokal tapi juga mancanegara. Terlebih dengan hadirnya karya-karya fesyen dari 70 perancang busana. 

1. Integrasi pemberdayaan potensi lokal

Lenggak-Lenggok Fashion on The Street Festival PrawirotamanFashion on The Street Festival Prawirotaman, Sabtu malam (24/8/2024). (Dokumentasi Pemkot Jogja)

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja, Wahyu Hendratmoko, menjelaskan Festival Prawirotaman adalah sebuah gelaran tahunan. Semakin lengkap dengan hadirnya Fashion on The Street Festival Prawirotaman. Melibatkan 150 model dan 70 perancang busana. 

“Kami berharap Festival Prawirotaman 2024 bisa menjadi contoh integrasi pemberdayaan masyarakat dengan potensi lokal yang dimiliki. Sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, serta memperkuat daya tarik Prawirotaman sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan,” jelasnya, Sabtu (24/8/2024).  

2. Kolaborasi desainer luar negeri, kenalkan potensi Jogja

Lenggak-Lenggok Fashion on The Street Festival PrawirotamanPara desainer dan pejabat Pemkot Jogja dalam gelaran Fashion on The Street Festival Prawirotaman, Sabtu malam (24/8/2024). (Dokumentasi Pemkot Jogja)

Fashion on The Street tahun ini merupakan wujud kolaborasi dengan menghadirkan karya para desainer lokal maupun nasional. Selain itu juga turut terlibat juga perancang busana dari Negara Bagian Victoria, Australia. Mereka adalah Josh Deane, Nikki Edgar, dan Zhao Canwen.

Wahyu menilai hadirnya para perancang busana asal Australia ini dapat menjadi warna baru. Tak sekadar kolaborasi namun juga memperkenalkan tren fesyen luar negeri. Tentunya juga ajang promosi Kota Jogja di mata internasional. 

“Fesyen yang mereka usung tentu memiliki warna yang berbeda. Ini dapat menjadi inspirasi atau saling menginspirasi dengan adanya kolaborasi ini,” ujar Wahyu. 

Ajang ini juga menjadi momentum agenda wisata. Terlebih kawasan Prawirotaman memang terkenal kawasan wisata yang beragam. Daerah ini menjadi tujuan penginapan para turis mancanegara dan kunjungan wisatawan lintas wilayah. 

“Sebagai agenda tahunan bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun internasional, sekaligus sebagai ajang untuk mengenalkan potensi yang dimiliki Kota Jogja,” katanya. 

Baca Juga: 3 Desainer Fesyen Australia Meriahkan Jogja Fashion Week 2024

3. Tampil di jalan jadi pengalaman baru

Lenggak-Lenggok Fashion on The Street Festival PrawirotamanFesyen karya para desainer dalam gelaran Fashion on The Street Festival Prawirotaman, Sabtu malam (24/8/2024). (Dokumentasi Pemkot Jogja)

Para desainer busana yang terlibat dalam Fashion on the Street Festival Prawirotaman 2024 merasakan sensasi berbeda. Nikki Edgar menceritakan pengalamannya selama terlibat dalam Fashion on The Street. Menurutnya konsep tersebut sangat menarik dan menjadi hal baru baginya selama berkarier dalam dunia fesyen. 

“Sangat menyenangkan dan luar biasa, menurut saya di kota kami juga harus punya kegiatan seperti. Dengan masyarakat yang ramai datang untuk menonton, kemudian suasana yang hangat dengan kedekatan bersama pengunjung, didukung dengan musik yang meriah. Semoga ke depan kegiatan ini semakin besar dan saya sangat tertarik kembali untuk terlibat,” ceritanya.

Sejalan dengan itu Zhao Canwen yang berasal dari China namun sedang menempuh pendidikan doktoral bidang fesyen di Kota Melbourne, Victoria, Australia, mengatakan gelaran Fashion on The Street menjadi cara baru dalam dunia fesyen.

“Ini menjadi hal baru dan sangat menyenangkan bagi saya, menjadi cara yang menarik untuk dikembangkan dalam dunia peragaan busana. Pastinya hal seperti ini harus terus diadakan dan dikembangkan ke depannya,” katanya.

Baca Juga: Geralda Angkat Sumbu Imajiner dalam Karyanya di Jogja Fashion Week

Arianto Photo Community Writer Arianto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya