Stadion Sultan Agung Bantul Ditutup, Pedagang Sanmor Menangis

Bantul, IDN Times - Pemkab Bantul menutup sementara kompleks Stadion Sultan Agung (SSA) menyusul bentrok antar kelompok di stadion kebanggaan masyarakat Bantu yang terjadi seminggu lalu.
Para pedagang yang biasanya berjualan di sekitar Stadion Sultan Agung memprotes kebijakan ini. Mereka berharap SSA dibuka sehingga pedagang yang biasa berjualan setiap hari Minggu pagi atau Sunday morning (Sanmor) bisa menggelar dagangan.
1. Pedagang tidak terlibat dalam bentrokan

Koordinator Lapangan (Korlap) Sanmor, Sukardi mengatakan para pedagang berharap Pemkab Bantul membuka kembali kompleks Stadion Sultan Agung, sebab mereka tidak ada kaitannya dengan perselisihan yang terjadi.
"Tolong kami dan teman-teman hanya ingin mencari makan," katanya, Minggu (8/11/2020).
2. Pedagang andalkan Kompleks SSA untuk mencari nafkah

Sejak kompleks SSA dibuka awal bulan Juli 2020, sejumlah pedagang memanfaatkan pun halaman stadion untuk berjualan.
"Banyak sekali orang yang menggantungkan hidup dari Stadion Sultan Agung. Para pedagang banyak yang bingung dan menangis karena tidak bisa lagi mencari nafkah ketika kompleks stadion ditutup,"ungkapnya.
Mereka Pemkab Bantul memikirkan masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya di berjualan stadion.
"Bagi pihak tertentu memang penutupan stadion tak punya dampak apa-apa. Namun bagi kami para pedagang kecil sangat terpukul, saya mohon segera dibuka," ungkapnya.
3. Forkompimda Bantul memutuskan menutup sementara SSA agar tidak mengganggu keamanan masyarakat

Sebelumnya Sekda Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengatakan penutupan sementara kompleks Stadion Sultan Agung agar tidak mengganggu ketertiban masyarakat. Apakagi menjelang pelaksanaan Pilkada Bantul 2020.
"Jajaran Forkompimda memutuskan untuk menutup sementara, kegiatan seperti SanMor untuk sementara ditiadakan. Saya mohon pengertiannya dari pedagang untuk tidak memanfaatkan kawasan tersebut," katanya pada Jumat (6/11/2020) lalu.