Sleman, IDN Times - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sleman menyiapkan 572 karton minyak goreng untuk gelaran operasi pasar.
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Kabupaten Sleman Nia Astuti mengungkapkan titik yang menjadi alokasi minyak goreng adalah enam kapanewon yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi, UMKM serta warung dan ritel lokal.
"Kita dapat 572 karton, per karton berisi 12 liter," ungkapnya pada Senin (24/1/2022).
Sebanyak 572 karton minyak goreng, sebanyak 200 karton di antaranya akan distribusi ke enam kapanewon yang tingkat kemiskinannya tinggi, sedangkan 150 karton dikirim ke UMKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, serta 222 karton ke warung dan retail lokal melalui paguyuban.
"Komoditas yang dilakukan operasi pasar hanya minyak goreng yang menjadi fokus pemerintah pusat," katanya.
Nia merinci sebanyak enam kapanewon yang menjadi sasaran operasi pasar meliputi Kapanewon Sleman dengan alokasi 33 karton, Seyegan 34 karton, Tempel 34 karton, Prambanan 34 karton, Cangkringan 33 karton serta Turi alokasi 32 karton.
Penerima kapanewon ini dikhususkan untuk warga miskin atau kurang mampu yang dibuktikan dengan kartu miskin yang harus dibawa ke lokasi operasi pasar.
"(Syarat penerima di Kapanewon) menunjukkan kartu miskin. Kami serahkan teknis (penyelenggaraan) pada kapanewon. Alokasi juga tidak banyak, yang penting tepat sasaran," terangnya.
Harga jual minyak goreng per liter akan dibanderol Rp14 ribu, dengan pembelian maksimal dua liter per orang, kan dropping barang ke masing-masing kapanewon ddilaksanakan mulai hari ini, Senin (24/1/2022).
"Batas waktu pelaksanaan operasi pasar selambat-ambatnya pada tanggal 27 Januari 2022," paparnya.