Siap-Siap, Sleman Ajukan 913 Formasi CPNS dan PPPK Tahun Ini
Sleman IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Sleman kembali mengajukan ratusan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ke Pemerintah Pusat.
Kepala BKPP Kabupaten Sleman, Priyo Handoyo, mengatakan setidaknya ada 913 formasi CPNS dan PPPK yang diajukan.
1. PPPK Guru paling banyak
Priyo menjelaskan, formasi yang paling banyak diajukan tahun ini yakni PPPK Guru, dengan jumlah 751 formasi. Selanjutnya, CPNS Tenaga Kesehatan sebanyak 77 orang, Tenaga Teknisi sebanyak 81 orang serta PPPK Tenaga Kesehatan sebanyak 4 orang.
"Kalau yang kita dapatkan dari Menpan itu memang banyak yang formasi dari PPPK," ungkapnya pada Senin (21/6/2021).
2. Tenaga PPPK banyak dibutuhkan
Priyo mengungkapkan, PPPK ini banyak dibutuhkan karena memang secara pengalaman sudah siap. Sehingga nantinya hanya tinggal menyesuaikan saja ketika pendaftar sudah tersaring.
"(Membutuhkan PPPK) karena mereka sudah siap. Sudah banyak pengalaman di situ, karena masa kerja beliau sudah banyak. Sehingga tinggal penyesuaian saja," terangnya.
Meski begitu, Priyo menggarisbawahi jika kepastian formasi CPNS maupun PPPK masih belum turun dari Pemerintah Pusat. Begitu pula dengan kapan pembukaan pendaftaran maupun regulasinya.
"Kita masih menunggu. Ada regulasi pengumuman nanti. Karena ini sebenarnya formasi yang kita dapat, tapi belum fix," paparnya.
3. Sebelumnya, Disdik Sleman usulkan ratusan PPPK Guru
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, tahun ini kurang lebih terdapat 118 orang guru jenjang SMP di Sleman, memasuki masa pensiun. Di jenjang SD, jumlah guru pensiun mencapai 154 orang. Menurutnya, pihaknya pun telah mengusulkan formasi PPPK untuk mengisi kekurangan guru SD maupun SMP.
Setidaknya ada sebanyak 800 formasi guru SD dan SMP yang diajukan. Namun, sebanyak 300 sekian sudah dapatkan surat keterangan (SK) pada 2021 awal.
"Dari kekurangan itu, kami selama ini mengantisipasinya dengan adanya pekerja harian lepas (PHL), PPPK dan tenaga honorer (GTT) kategori-2 (K2)," terangnya.
