Tekan Jumlah Nakes Kena COVID, RS Sleman Lakukan Pengendalian Infeksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Untuk menekan jumlah tenaga dan karyawan kesehatan terpapar COVID-19, Pemerintah Kabupaten Sleman meminta agar rumah sakit memperketat program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmaladewi mejelaskan rumah sakit harus melakukan pengecekan ulang secara menyeluruh penerapan program PPI untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan rumah sakit, khususnya untuk mencegah nakes terpapar COVID-19.
1. Diduga tertular dari pasien yang positif COVID-19
Shavitri menjelaskan, ada beberapa kemungkinan nakes maupun karyawan bisa terpapar virus corona. Salah satunya tertular dari pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kemungkinan lain yang bisa terjadi, nakes yang bersangkutan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
"Misalnya pemakaian APD, tidak semua karyawan kesehatan menggunakan APD level 3. Padahal pasien yang datang ke rumah sakit untuk periksa non COVID-19, tetapi ternyata pasien tersebut adalah COVID-19 asimtomatik," ungkapnya pada Kamis (10/09/2020).
Baca Juga: Pasien Positif COVID di Jogja Naik 50 Kasus, 13 di Antaranya Nakes
2. Jangan sampai rumah sakit jadi tempat penularan virus corona
Untuk mencegah jumlah nakes maupun karyawan kesehatan terpapar corona semakin banyak, perlu adanya upaya pencegahan. Salah satunya yakni rumah sakit harus mulai melakukan pengecekan ulang penerapan program PPI. Selain itu, screening harus semakin gencar dilakukan serta nakes perlu memakai APD.
"Prinsipnya jangan sampai rumah sakit menjadi tempat penularan corona. Zonasi merah, kuning, dan hijau di internal rumah sakit harus diperketat," terangnya.
3. Gencar lakukan screening
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menambahkan untuk memastikan nakes di Sleman tidak terpapar COVID-19, saat ini pihaknya gencar melakukan screening terhadap nakes dan karyawan kesehatan yang dilakukan sejak seminggu hingga akhir September.
"Saat ini kita sedang jadwal screening nakes di beberapa rumah sakit," paparnya.
Baca Juga: Jakarta Kembali Terapkan PSBB, Sultan Khawatirkan Imbasnya di DIY