Senin, Merapi Kembali Luncurkan Puluhan Kali Guguran Lava
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali melaporkan adanya aktivitas guguran lava Gunung Merapi pada Senin (15/3/2021). Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengungkapkan, selama periode pengamatan pukul 00.00-24.00 WIB, teramati sebanyak 26 kali guguran lava.
Baca Juga: Lakoni Kirab Labuhan Merapi, Peserta Malah Temukan Kerangka Manusia
1. Jarak maksimum guguran capai 1.200 meter
Hanik menjelaskan, dari puluhan kali guguran lava yang teramati, jarak luncur maksimum guguran mencapai 1.200 meter. Sedangkan untuk arah guguran, masih mengarah ke Barat Daya.
"Teramati 26 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.200 m ke arah Barat Daya," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (16/3/2021).
2. BPPTKG juga mengamati adanya asap putih setinggi 500 meter
Selain guguran lava, BPPTKG juga mengamati adanya asap berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 300-500 meter di atas puncak Merapi. Bukan hanya itu, BPPTKG juga mengamati adanya 103 kali gempa guguran, 1 kali gempa low frequency, 1 kali gempa fase banyak, 3 kali gempa tektonik, serta 4 kali gempa hembusan. Sedangkan untuk deformasi, teramati laju pertumbuhan sebesar 0,1 cm/hari.
"Laju rata-rata pemendekan EDM Babadan sebesar 0,1 cm/hari (dalam tiga hari)," katanya.
3. Status Merapi masih Siaga
Hanik menjelaskan, hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.
"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.
Baca Juga: Terkena Muntahan Erupsi, Butuh 25 Tahun Pulihkan Hutan Merapi