Selasa Pagi, Terjadi 3 Kali Guguran Awan Panas dari Puncak Merapi

Terjadi antara pukul 03.37 hingga 04.50 WIB

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (22/6/2021) pagi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan setidaknya terdapat tiga kali awan panas guguran yang terjadi pada pukul 03.37, 04.33, dan 04.50 WIB.

Baca Juga: Senin Pagi, Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas

1. Awan panas pertama meluncur sejauh 1.200 meter

Selasa Pagi, Terjadi 3 Kali Guguran Awan Panas dari Puncak MerapiAwanpanas guguran Gunung Merapi. Dok: BPPTKG

Hanik menyampaikan, awanpanas yang terjadi pada pukul 03.37 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 115 detik. Awan panas ini memiliki jarak luncur sejauh 1.200 meter.

"Jarak luncur 1.200 m ke arah Tenggara," ungkapnya pada Selasa (22/6/2021).

2. Awan panas kedua meluncur sejauh 1.000 meter

Selasa Pagi, Terjadi 3 Kali Guguran Awan Panas dari Puncak MerapiIlustrasi Gunung Meletus (Merapi) (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk awan panas kedua, yang terjadi pada pukul 04.33 WIB, tercatat di tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 89 detik. Awan panas ini memiliki jarak luncur sejauh 1.000 meter.

"Jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya," katanya.

3. Awan panas ketiga kembali meluncur ke Tenggara

Selasa Pagi, Terjadi 3 Kali Guguran Awan Panas dari Puncak MerapiANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hanik mengatakan, awanpanas ketiga yang teramati pada pukul 04.50 WIB, kembali meluncur ke arah Tenggara. Awan panas ini memiliki jarak luncur sejauh 900 meter.

"Tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 75 detik. Visual berkabut estimasi jarak luncur 900 m ke arah Tenggara," terangnya.

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Baca Juga: Jumat Dini Hari, Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas ke Tenggara 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya