Penularan COVID-19 Kembali Terjadi di Pesantren, 37 Santri Positif  

Santri langsung diisolasi di 3 selter 

Sleman, IDN Times - Kasus penularan COVID-19 di lingkungan pesantren kembali terjadi di Kabupaten Sleman. Kali ini sebanyak 37 orang yang positif COVID-19 dari salah satu pesantren yang ada di Mlati, Sleman. Panewu Mlati, Arifin mengungkapkan kasus ini pertama ditemukan pada 19 Februari 2022 lalu.

1. Kronologi penularan di pesantren

Penularan COVID-19 Kembali Terjadi di Pesantren, 37 Santri Positif  ilustrasi infeksi virus corona COVID-19 (IDN Times/Mardya Shakti)

Awal kronologi menurut Arifin bermula saat para santri pulang ke rumahnya saat libur pesantren. Pada tanggal 14 Februari, para santri kembali datang pesantren, dengan terlebih melakukan swab antigen. Untuk memastikan santri dalam keadaan sehat, lockdown diberlakukan mulai tanggal 14 hingga 19 Februari 2022.

"Di tanggal 14  Februari, semua hasilnya negatif. Tapi keesokan harinya terdapat seorang santri mulai demam dan bergejala nyeri kepala. Setelah itu berlanjut jadi beberapa," ungkap Arifin pada Rabu (2/3/2022).

"Salah satunya positif, maka kami inisiasi 19 orang yang kontak erat, dan ternyata delapan di antaranya positif," terangnya.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit, Telur dan Bawang Putih di Sleman Merangkak Naik  

Baca Juga: 51 Siswa dan Guru SMAN 1 Bantul Terpapar COVID-19

2. Santri diisolasi di tiga selter

Penularan COVID-19 Kembali Terjadi di Pesantren, 37 Santri Positif  Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Arifin melanjutkan, delapan santri yang terkonfrimasi positif COVID-19, langsung diisolasi ke Asrama Haji. Selanjutnya tanggal 1 Maret 2022, bertambah ada kasus positif COVID-19 dan diisolasi ke Asrama Haji serta Rusunawa Gemawang.

"Sebanyak delapan orang sudah masuk ke Selter Asrama Haji, kemudian tanggal 1 Maret 2022 masuk ke Selter Asrama Haji 18 orang dan Gemawang 11 orang . Jadi sekarang total 37 orang," terangnya.

3. Lockdown langsung dilakukan

Penularan COVID-19 Kembali Terjadi di Pesantren, 37 Santri Positif  Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurut Arifin, saat penularan COVID-19 ditemukan, pesantren yang bersangkutan langsung ditutup atau lockdown. Para santri pun sudah dipisahkan agar tidak terjadi penambahan kasus.

"Sementara sudah dipisahkan dan karantina. Moga-moga tidak bertambah," paparnya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya