Pasien Isolasi Meninggal di RSUP Dr Sardjito Negatif Covid-19

Pasien tersebut terserang pneumonia bakterial

Sleman, IDN Times - Pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUP dr Sardjito sejak tanggal 2 Maret 2020 diketahui meninggal dunia pada Kamis (5/3) pukul 11.30 WIB. Pasien ini dirawat di ruang isolasi karena dicurigai menderita Covid-19 atau virus corona.

Plh Direktur Utama Sardjito, RukmonoSiswishanto mengungkapkan, pasien yang diketahui inisial R (73) yang baru selesai umrah tersebut sudah diterbangkan ke Bengkulu untuk dimakamkan.

Baca Juga: RSUD Bantul Rawat 2 Pasien Kategori ODP Virus Corona

1. Pasien negatif Covid-19

Pasien Isolasi Meninggal di RSUP Dr Sardjito Negatif Covid-19Jumpa pers di RSUP dr. Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Rukmono mengungkapkan, pasien yang meninggal dunia tersebut awalnya memang dalam kategori dalam pengawasan Covid-19. Namun, setelah hasil dari Litbangkes keluar pada pukul 19.30 WIB, pasien telah dinyatakan negatif Covid-19.

"Pasien yang dalam perawatan kita meninggal dunia kemarin. Setelah hasil dari Litbangkes keluar, ternyata memang negatif. Kita telah tes, baik MERS maupun Covid-19," ungkapnya pada Jumat (6/3).

2. Mengarah ke pneumonia bakterial

Pasien Isolasi Meninggal di RSUP Dr Sardjito Negatif Covid-19Ruang isolasi RSUP dr Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Munawar Gani, Spesialis Paru RSUP dr. Sardjito menyebutkan, pasien yang meninggal dunia tersebut sudah dinyatakan negatif Covid-19. Dia menyebutkan, dari pemeriksaan yang dilakukan pasien didiagnosis mengarah ke pneumonia bakterial.

"Dari pemeriksaan dahak maupun darah ini ditemukan Klebsiella pneumoniae. Dari pemeriksaan laboratorium darah terdapat lektosis. Kalau dari diagnosis mengarah ke pneumonia bakterial. Jadi pneumonia yang disebabkan oleh kuman. Dia kondisinya memang mendadak artinya dengan waktu begitu cepat dia kaku henti napas," terangnya.

3. Pasien sudah diterbangkan ke Bengkulu

Pasien Isolasi Meninggal di RSUP Dr Sardjito Negatif Covid-19Jumpa pers di RSUP dr. Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara itu, Banu Hermawan, Kepala Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito mengungkapkan, pasien R dinyatakan meninggal pada pukul 11.30 WIB. Lantaran data dari Litbangkes baru keluar pukul 19.30 WIB, otomatis jenazah pasien diperlakukan seperti pasien dengan infeksi tinggi.

"Pasien kita bungkus menggunakan plastik. Karena diketahui negatifnya setelah prosesi pembungkusan selesai. Lalu tadi pagi dibawa ke bandara pukul 04.30 WIB dan diterbangkan ke Bengkulu pada pukul 08.00 WIB," jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Sleman Godok Perbup Penanganan Virus Corona

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya