PAM Terputus, Warga di Prambanan Andalkan Dropping dan Air Tadah Hujan

Pipa jaringan air PAM terputus akibat banjir

Sleman, IDN Times - Terputusnya pipa jaringan PAM akibat banjir Sungai Plengkung pada Kamis (18/11/2021) lalu menyebabkan aliran air bersih di sejumlah padukuhan di Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman masih terhenti hingga hari ini, Minggu (21/11/2021).

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengandalkan dropping maupun memanfaatkan air tadah hujan.

Baca Juga: Disdukcapil Sleman Tambah Jam Layanan Pengurusan Adminduk

1. Andalkan dropping

PAM Terputus, Warga di Prambanan Andalkan Dropping dan Air Tadah HujanIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Pengelola Tebing Breksi, Kholiq Widianto, mengungkapkan terputusnya jaringan pipa jaringan PAM juga turut berdampak pada ketersediaan air di wisata Tebing Breksi. Untuk itu, pihaknya untuk sementara waktu mengandalkan dropping air dari truk-truk tangki.

"Kondisi pipa rusak masih dalam perbaikan. Tapi kita sudah siap. Karena punya bak penampungan air lumayan besar. Untuk operasional andalkan dropping sejak Kamis. Jadi tidak masalah," ungkapnya pada Minggu (21/11/2021).

2. Dropping air 10 tangki setiap hari

PAM Terputus, Warga di Prambanan Andalkan Dropping dan Air Tadah HujanTebing Breksi. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Menurut Kholiq, bak penampungan yang ada di Tebing Breksi kurang lebih bisa menampung 60 meter kubik air. Sedangkan untuk kebutuhan air dalam sehari mencapai 300-400 meter kubik. Untuk itu, kurang lebih dalam sehari melakukan dropping 10 tangki air bersih.

"Perbaikan prediksi sampai Rabu selesai. Kebutuhan air wisata sehari sekitar 10 tangki. Atau 300-400 meter kubik," katanya.

3. Ada 13 padukuhan terdampak

PAM Terputus, Warga di Prambanan Andalkan Dropping dan Air Tadah HujanTerputusnya pipa jaringan PAM di Prambanan Sleman. Dok: BPBD Sleman

Sebelumnya, Ketua PAM Desa Sambirejo, Giyatno mengatakan, kurang lebih ada 13 padukuhan di 5 kalurahan yang ada di Kapanewon Prambanan yang terdampak akibat terputusnya pipa jaringan PAM sejak Kamis lalu. Untuk sementara, warga pun beralih memanfaatkan air tadah hujan.

Saat ini, pihaknya bersama pengurus paguyuban pemakai air Oppa Tirto Mulyo tengah berusaha memperbaiki pipa yang rusak dengan menyambung pipa darurat. Sambungan dilakukan di atas jembatan Majasem.

Dia menceritakan, pipa PAM di Kalurahan Sambirejo terputus akibat banjir luapan sungai Plengkung. Pipa tidak cukup kuat menahan kuatnya arus air yang disertai material sampah, ranting pohon dan dapuran bambu.

"Dapuran bambu itu nyangkut di pipa. Akhirnya pipa putus," paparnya.

Baca Juga: Lazizmu Sulap Lahan Tidur di Sleman untuk Budidaya Porang 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya