Okupansi Hotel di Sleman saat Liburan Mencapai 80 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Tingkat okupansi hotel di Sleman menunjukkan tren positif. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman, Joko Paromo membeberkan saat hari libur Sabtu dan Minggu, rata-rata tingkat hunian hotel tembus 80-85 persen.
"Saat (awal pemberlakuan) PPKM sangat rendah, setelah PPKM level 3 dan beberapa kegiatan diizinkan menjadi 80-85 persen," ungkapnya pada Minggu (17/10/2021).
1. Awal masa PPKM, tingkat okupansi hanya 15 persen
Joko menjelaskan, di awal pemberlakuan PPKM pada Juli 2021 lalu, okupansi hotel di Sleman hanya sebesar 15 persen.
"Rata-rata kelihatan jelas sekali. Kenaikan hotel merata, tidak hanya di kota, tapi juga di pinggir," katanya.
Baca Juga: Sehari Diperiksa Polda Jabar, 79 Karyawan Pinjol Sleman Dipulangkan
2. Wisatawan didominasi keluarga dan perusahaan
Kunjungan untuk menginap di hotel saat ini didominasi wisatawan keluarga dan dari perusahaan, yang berasal dari beberapa daerah baik dari Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.
"Luar DIY banyak dari Tasikmalaya, Surabaya, Jakarta, dan yang lainnya," terangnya.
3. Rata-rata hotel anggota PHRI telah terapkan PeduliLindungi
Joko mengaku protokol kesehatan masih menjadi perhatian. Saat ini rata-rata hotel yang menjadi anggota PHRI Sleman sudah menerapkan PeduliLindungi bagi para pengunjung.
"Prokes jelas, wajib tidak boleh tidak. Kalau prokes ditaati, pengunjung juga lebih nyaman, apalagi ada PeduliLindungi. Rata-rata untuk hotel yang masuk PHRI sudah (melakukan), dan yang non PHRI mudah-mudahan juga sudah dilakukan," paparnya.