Mahasiswa UNY Manfaatkan Limbah Pisang Ambon untuk Bahan Tepung Pektin

Tepung pektin punya beragam fungsi

Sleman, IDN Times - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNY yang terdiri dari Naluri Anjarwati, Lisna Listiyani dan Larasati Nindya Ismana memanfaatkan limbah pisang ambon untuk dijadikan bahan baku tepung pektin.

Pektin sendiri dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri pembuatan jeli, selai, pembentuk gel, pengental, penstabil dan pengemulsi. Selain itu, pektin juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pencampur obat-obatan dan kosmetika.

Baca Juga: Dosen UNY Rancang Kendaraan Kapsul untuk Tenaga Medis COVID-19

1. Pisang ambon miliki banyak kandungan pektin

Mahasiswa UNY Manfaatkan Limbah Pisang Ambon untuk Bahan Tepung PektinPenelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNY. Dok: istimewa

Naluri Anjarwati mengungkapkan, selama ini untuk mencukupi kebutuhan pektin dalam negeri, Indonesia masih mengimpor dari luar negeri. Padahal, di Indonesia banyak terdapat bahan-bahan yang bisa dijadikan tepung pektin. Seperti halnya pada kulit pisang, yang memiliki kandungan pektin.

Dia menjelaskan, kandungan pektin pada kulit pisang bervariasi sekitar 1,92 % hingga 3,25 % dari berat kering. Sementara itu, untuk kulit pisang ambon sendiri memiliki kandungan pektin yang tinggi lantaran memiliki ukuran fisik yang lebih besar dari pisang lain

"Kandungan pektin yang tinggi pada pisang ambon disebabkan karena ukuran fisik yang lebih besar, sehingga kandungan karbohidrat kulit pisang ambon lebih banyak," ungkapnya pada Rabu (13/4).

2. Gunakan metode ekstraksi

Mahasiswa UNY Manfaatkan Limbah Pisang Ambon untuk Bahan Tepung PektinPenelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNY. Dok: istimewa

Sementara itu, Lisna Listiyani menjelaskan penelitian yang dilakukan oleh timnya menggunakan metode ekstraksi untuk memisahkan pektin dari limbah pisang ambon menggunakan HCl 0,05 N sebagai pelarut, dengan variasi lama waktu ekstraksi terhadap kadar pektin dan berat tepung pektin yang dihasilkan.

"Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 1 kg pisang ambon, 1 liter aquades, 35 mL HCl 3% dan 2-3 liter Etanol 96%," terangnya.

3. Cara membuat, buah dibersihkan dan dipotong tipis-tipis

Mahasiswa UNY Manfaatkan Limbah Pisang Ambon untuk Bahan Tepung PektinPenelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNY. Dok: istimewa

Cara membuatnya, buah pisang dibersihkan dari kotoran yang menempel dengan menggunakan tisu, ditimbang dan dipotong tipis-tipis kemudian dioven selama 11 jam dengan suhu 70⁰C kemudian diblender. Sebanyak 30 gram pasta pisang yang telah dihasilkan dimasukan ke dalam gelas ukur 1000 ml lalu ditambahkan larutan HCl sebanyak 1 liter dengan pH 2 kemudian diaduk.

Hasil yang diperoleh kemudian dituangan ke dalam 9 gelas ukur 50 mL dengan masing-masing gelas berisi 20 mL larutan kemudian dipanaskan di dalam waterbath dengan suhu 90⁰C dan variasi waktu 30, 60, dan 90 menit dengan 3x pengulangan. Setelah dipanaskan, hasil yang diperoleh dipisahkan filtrat dan residunya dengan menggunakan kertas saring.

"Filtrat pektin ditambahkan dengan alkohol asam dengan cara 2 mL HCl ditambah dengan 1 liter ethanol lalu diaduk rata dengan perbandingan filtrat pektin dan alkohol asam ialah 1:1,5," paparnya

Selanjutnya, filtrat diendapkan selama 1 malam (15-17 jam) kemudian endapan dipisahkan dari filtratnya dengan menggunakan kertas saring. Hasil yang diperoleh ditambahkan ethanol 96% kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring sampai air ethanol bekas pencucian ber-pH 6-7. Kemudian, pektin yang didapatkan dikeringkan dengan menggunakan oven dengan suhu 50⁰C selama 8 jam. Hasil yang diperoleh disebut pektin kering.

"Berdasarkan hasil penelitian lama waktu yang paling efektif untuk preparasi sediaan pektin adalah ekstraksi selama 60 menit dengan suhu 90oC dengan menghasilkan pektin sebanyak 0.016 gram dari 30 gram berat basah bahan baku," jelasnya.

Baca Juga: Relawan FMIPA UNY Bantu Siswa SD-SMA Belajar di Rumah 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya