Larangan Mudik saat Libur Lebaran, Hotel-Hotel di Sleman Gigit Jari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Tingkat okupansi hotel di Kabupaten Sleman saat libur lebaran 2021 terpuruk. Pengusaha hotel pun terpaksa gigit jari.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman, Joko Paromo mengungkapkan, bahkan jika dibandingkan dengan hari biasa saat COVID-19, okupansi hotel saat Lebaran cenderung menurun.
Baca Juga: 7 Promo Menginap di Hotel Yogyakarta, Bikin Lebaran Lebih Berkesan
1. Okupansi hanya 10-15 persen
Joko menjelaskan, selama Lebaran 2021 okupansi hotel di Sleman hanya berada di kisaran 10-15 persen. Jumlah ini cenderung turun, di mana pada hari biasa saat COVID-19, okupansi hotel sekitar 15-20 persen.
"Selama Lebaran, okupansi hotel 10-15 persen sangat low dan terpuruk," ungkapnya pada Senin (17/5/2021).
2. Tahun lalu okupansi hotel lebih tinggi
Menurut Joko, jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu, okupansi hotel tahun ini juga cenderung banyak mengalami penurunan. Di mana tahun lalu okupansi hotel bisa mencapai 30 persen.
"Tahun ini sangat turun di banding tahun lalu. (Tahun lalu) 30 persenan," katanya.
3. Penurunan lantaran adanya larangan mudik
Joko menjelaskan, terpuruknya okupansi hotel di tahun ini lantaran adanya kebijakan larangan mudik yang berlaku pada 6-17 Mei 2021. Dia juga mengungkapkan, rata-rata penghuni hotel saat libur lebaran tahun ini juga berasal dari DIY dan Jawa Tengah.
"Kebanyakan sekitaran dalam kota dan Jawa Tengah. (Reservasi) banyak yang batal, karena pembatasan," paparnya.
Joko berharap, usai kebijakan larangan mudik yang berakhir hari ini, kegiatan-kegiatan mulai diijinkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada dan ada penegasan.
Baca Juga: Tim Dekontaminasi Sleman Makamkan 15 Jenazah saat Lebaran