Lagi, Kasus COVID-19 Ditemukan di Pondok Pesantren Kabupaten Sleman 

Kali ini terjadi di Ponpes Moyudan 

Sleman, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman kembali mencatat adanya penularan COVID-19 di pondok pesantren (ponpes).

Koordinator Data COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Wirdasari Hasibuan mengatakan hingga Senin (19/10/2020), pihaknya mencatat terdapat 8 kasus positif di ponpes wilayah Moyudan.

1. Berawal dari pengajar yang baru datang dari luar kota

Lagi, Kasus COVID-19 Ditemukan di Pondok Pesantren Kabupaten Sleman Pixabay/PIRO4D

Menurut Wirdasari kasus di Ponpes Moyudan bermula dari seorang pengajar yang baru melakukan perjalanan dari Klaten. 

"Yang pertama positif dan perjalanan dari Klaten, saat ini semua yang positif di Asrama Haji," terangnya.

Baca Juga: Klaster Ponpes, Dinkes Sleman Tracing Hampir Seribu Orang

2. Kurang disiplin dalam terapkan protokol

Lagi, Kasus COVID-19 Ditemukan di Pondok Pesantren Kabupaten Sleman www.pexels.com

Mengomentari adanya temuan baru di ponpes, Kepala Kantor Kemenag Sleman, Sa'ban Nuroni menyatakan penularan kasus baru di pesantren disebabkan penerapan protokol kesehatan yang tidak disiplin. Hal tersebut diketahui berdasarkan informasi yang didapatkan dari pengelola ponpes.

"Kami masih bertemu pengurus ponpes untuk mengetahui secara detail protokol kesehatan yang dinilai kurang disiplin. Tapi biasanya memang begitu, protokolnya kurang ditaati," katanya.

3. Akan gelar monitoring

Lagi, Kasus COVID-19 Ditemukan di Pondok Pesantren Kabupaten Sleman Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Ditemukan penularan COVID-19 di beberapa ponpes, dimungkinkan dalam waktu dekat pihaknya bersama Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman akan menggelar monitoring sekaligus inspeksi mendadak ke sejumlah ponpes yang telah mendapatkan rekomendasi pembelajaran tatap muka. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana penerapan ponpes melakukan protokol kesehatan.

"Waktu pelaksanaan sidak akan dikoordinasikan bersama Dinkes Sleman terlebih dahulu," paparnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: 310 Pegawai di Pemkab Sleman Lakukan Rapid Test, 10 Orang Reaktif  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya