Hasil Rapid Test Massal Pengunjung Indogrosir Cukup Melegakan

Namun, hasil swab karyawan justru mengkhawatirkan

Sleman, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, jumlah pengunjung Indogrosir yang reaktif saat dilakukan rapid test massal tidak sebanyak yang diprediksikan sebelumnya.

Joko menyebutkan, hasil dari rapid test massal pada hari pertama dan kedua cukup melegakan, yakni angkanya masih di bawah 5 persen. Padahal awalnya pihaknya sempat memprediksi jika hasil reaktif pengunjung bisa mencapai angka 10-20 persen.

Baca Juga: 8 Warga Sleman dari Klaster Indogrosir Positif COVID-19

1. Pengunjung yang reaktif sempat diprediksi 10-20 persen

Hasil Rapid Test Massal Pengunjung Indogrosir Cukup MelegakanRapid test massal yang diadakan oleh Dinkes Sleman di GOR Pangukan, Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Joko, jika dilihat, pada hari pertama rapid test kepada 461 pengunjung, hanya ada sekitar 3-3,5 persen pengunjung yang reaktif, atau sebanyak 20 orang reaktif. Sedangkan pada hari kedua, dari 427 pengunjung, ada 19 pengunjung yang dinyatakan reaktif. Sehingga total ada 39 pengunjung yang dinyatakan reaktif di hari pertama dan kedua.

"Sebenarnya masih agak di bawah kekhawatiran kita, karena kekhawatiran kita bisa sampai 10 persen. kan di hari pertama sekitar 3-3,5 persen, hari kedua 2,5 persen. Yang reaktif sudah kita perkirakan, tapi dari sisi jumlah atau prosentase mungkin karena kita membuat kriteria inklusi dan eksklusi sehingga mungkin ya seperti ini hasilnya," ungkapnya pada Kamis (14/5).

2. Masih tunggu hasil swab untuk menentukan langkah berikutnya

Hasil Rapid Test Massal Pengunjung Indogrosir Cukup MelegakanJoko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Joko mengungkapkan, meski agak melegakan, namun untuk pengambilan langkah berikutnya, pihaknya masih akan menunggu hasil dari tes swab kepada pengunjung yang sudah dinyatakan reaktif. Saat ini pun para pengunjung yang reaktif sudah mulai dites swab dan karantina di Asrama Haji.

"Reaktif kita pemeriksaan lebih lanjut, swab tenggorokan atau hidung. Kita memfasilitasi mereka yang reaktif, disediakan tempat karantina. Bahwa ada 1-2, mereka melakukan karantina mandiri kita perbolehkan dengan syarat. Syaratnya harus ada yang menjamin dia bisa melakukan karantina dengan benar," terangnya.

3. Meski hasil rapid test pengunjung melegakan, hasil positif karyawan di luar dugaan

Hasil Rapid Test Massal Pengunjung Indogrosir Cukup MelegakanKlaster baru COVID-19 di DIY berasal dari Indogrosir. IDN Times/Daruwaskita

Meskipun hasil rapid test pengunjung bisa dibilang agak melegakan, namun untuk hasil swab 60 karyawan justru di luar dugaan. Joko menyebutkan, sudah ada 26 karyawan yang dinyatakan positif COVID-19. Angka tersebut di luar prediksi, lantaran pihaknya memprediksi hanya ada 10-20 persen karyawan yang positif COVID-19.

"Justru yang di luar dugaan ketika kita menyasar ke karyawan, 60 reaktif sampai kemarin sudah 26 hampir 50 persen. Padahal perkiraan kita sama 10-20 persen dari yang reaktif menjadi positif," paparnya.

Joko menyebutkan, dari hasil analisis yang dilakukan, banyaknya jumlah karyawan yang dinyatakan positif disebabkan adanya kontak erat dan sering. Untuk pengunjung yang datangnya tidak rutin, diharapkan angkanya jauh lebih sedikit.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya