Evaluasi KBM Jarak Jauh, Disdik Sleman: Tak Semua Pakai Sistem Daring

Ada siswa yang tetap ambil tugas ke sekolah

Sleman, IDN Times - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara jarak jauh di Kabupaten Sleman sudah dimulai sejak tanggal 23 Maret 2020. Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Arif Haryono menjelaskan, KBM jarak jauh ini direncanakan berlaku sampai tanggal 28 April 2020, dan akan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Arif, meskipun KBM dilaksanakan dengan jarak jauh, namun tidak semua sekolah maupun siswa di Sleman 100 persen menggunakan sistem daring.

Baca Juga: Belajar di Rumah Tugas Berat dan Habiskan Kuota, KPAI Terima 213 Aduan

1. Penerapan KBM jarak jauh sangat bervariasi

Evaluasi KBM Jarak Jauh, Disdik Sleman: Tak Semua Pakai Sistem DaringIlustrasi belajar di rumah. IDN Times/Yogi pasha

Arif menjelaskan, penerapan KBM jarak jauh di Sleman cukup bervariasi. Ada beberapa sekolah yang sudah lancar menggunakan sistem daring, ada pula di satu wilayah yang internetnya lemot. Untuk mewadahi hal tersebut, pihak sekolah diminta untuk memberikan kelonggaran bagi siswa dalam mengumpulkan tugas.

"Selain lemot, ada juga siswa yang terkendala hanya miliki 1 HP di rumah, dan itu dibawa orangtuanya kerja. Makanya kami mengambil kebijakan agar tugas tidak harus langsung dikumpulkan hari itu juga. Ada yang dikasih kelonggaran dan situasional tergantung wilayah," ungkapnya pada Senin (20/4).

2. Ada beberapa siswa SD yang harus ambil tugas ke sekolah

Evaluasi KBM Jarak Jauh, Disdik Sleman: Tak Semua Pakai Sistem DaringPlt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Arif Haryono. IDN Times/Siti Umaiyah

Arif menjelaskan, karena adanya keterbatasan di beberapa sekolah untuk bisa KBM jarak jauh secara daring, untuk itu ada sekolah yang mengambil kebijakan agar siswa bisa ambil tugas ke sekolah. Kemudian, ketika tugas yang dikerjakan sudah selesai, maka akan dikumpulkan lagi ke sekolah.

"Untuk SD ada yang ambil tugas ke sekolah ada, terus dikumpulkan. Tapi tidak banyak. Kalau SD lokasinya juga tidak jauh dari rumah siswa," ungkapnya.

3. Sistem KBM jarak jauh dibuat menyenangkan

Evaluasi KBM Jarak Jauh, Disdik Sleman: Tak Semua Pakai Sistem DaringSeorang siswa di Klungkung, Bali, tengah menyaksikan tayangan materi edukasi di TVRI, Senin (13/4). (IDN Times/Wayan Antara)

Arif menuturkan, untuk KBM secara jarak jauh, sebisa mungkin dibuat menyenangkan dan memberikan pengalaman kepada siswa. Untuk tugas yang diberikan pun sangat bervariasi, seperti membuat video cuci tangan yang benar, membuat lagu terkait corona, dan sebagainya.

"Pembelajaran di rumah tidak hanya materi pembelajaran saja, tapi juga pembelajaran jarak jauh untuk memberikan pengalaman ke siswa, tanpa terbebani harus menuntaskan semua capaian kurikulum. Tidak akan mungkin kita akan menuntaskan semua pembelajaran di masa COVID-19 ini," paparnya.

Baca Juga: Repotnya Orangtua Work from Home Saat Bimbing Anak Belajar di Rumah

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya