Repotnya Orangtua Work from Home Saat Bimbing Anak Belajar di Rumah

Kamu juga mengalaminya selama pandemi corona ini?

Yogyakarta, IDN Times – Pandemi COVID-19 kini menjadi ajang berkumpul anggota keluarga yang biasanya sibuk di luar rumah. Ayah dan ibu bekerja di kantor, sedangkan anak-anak bersekolah. Dengan adanya imbauan physical distancing atau penjarakan sosial, mereka akhirnya bekerja dan belajar di rumah.

Namun bagi orang tua yang terbiasa menyerahkan urusan kegiatan belajar mengajar anak di sekolah, tak mudah mengambil alih peran guru di rumah. Dalam Komunitas Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), persoalan terungkap lewat curhatan anggota dalam grup WhatsApp atau pun cerita dari teman-teman mereka.

“Ternyata work from home (WFH) dirasakan lebih berat. Karena jadi gak punya jam kerja,” kata Koordinator Novi Kurnia kepada IDN Times, 26 Maret 2020.

Apa saja persoalan yang muncul?

Baca Juga: Work from Home Justru Bikin Boros? Lakukan Siasat Keuangan Ini!

1. Anak sulit diajak disiplin ketika belajar di rumah

Repotnya Orangtua Work from Home Saat Bimbing Anak Belajar di Rumahparenting.orami.co.id

Kesulitan awal, tetapi mendasar bagi orang tua adalah mendisiplinkan anak.

“Maunya anak gak pakai jam khusus belajar. Gak usah mandi dulu sebelum belajar,” kata Novi.

Dan model belajar daring atau lewat internet membuat anak mau tak mau aktif menggunakan gadget.

“Tapi pakai gadget bukan untuk belajar. Anak maunya buat senang-senang, main,” kata Novi.

Sementara tak semua sekolah siap dengan model pembelajaran lewat internet. Tak heran, guru hanya memberikan instruksi berupa soal-soal pekerjaan rumah yang harus dirampungkan. Tanpa ada interaksi antara guru dengan siswa secara online.

“Terkesan one way. Kasih PR lewat gadget, sudah. Gak interaktif,” kata Novi.

Orang tua pun mesti turun tangan untuk berperan sebagai guru di rumah.

2. Pekerjaan di rumah bertambah dan makanan cepat habis

Repotnya Orangtua Work from Home Saat Bimbing Anak Belajar di Rumahpixabay/Free-Photos

Sementara orang tua yang tengah menerapkan bekerja dari rumah alias work from home mesti membagi waktu antara bekerja, menemani anak belajar, dan mengurus rumah. Pekerjaan di rumah bisa bertambah tiga kali lipat.

“Biasanya pulang kerja sudah beres semua. Tinggal ngurus dapur,” kata Novi.

Tak hanya soal menemani anak belajar, yang biasa dikeluhkan para ibu adalah aktivitas di dapur yang bertambah banyak. Lantaran banyak permintaan memasak ini itu dari anak-anak dan suami.

“Rumah cepat kotor, makanan cepat habis. Belum lagi ditambah mengerjakan pekerjaan kantor di rumah,” kata Novi.

3. Ajak anak berpartisipasi menyusun jadwal belajar

Repotnya Orangtua Work from Home Saat Bimbing Anak Belajar di RumahSiswa belajar di rumah (Dok.Tanoto Foundation)

Dari keluh kesah anggota yang mewakili para orang tua wali murid itu, Japelidi pun merumuskan solusi praktis. Sejumlah tips disusun untuk membuat suasana di rumah saja menjadi hangat.

Pertama, sejak awal, orang tua mesti memberi penjelasan tentang suasana yang sedang tak kondusif yang membuat anak-anak harus belajar di rumah.

“Pakailah dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti anak,” kata Novi.

Kedua, menyusun jadwal belajar yang dsiepakati anak dan orang tua. Artinya, ada partisipasi anak untuk membuat jadwal. Tidak sepihak dari orang tua. Ketiga, kebiasaan mandi dan sarapan sebelum berangkat sekolah diterapkan juga sebelum anak mulai belajar di rumah. Keempat, menyiapkan ruang belajar yang tenang dengan meja kursi yang nyaman.

Kelima, matikan media televisi atau pun radio dan menjauhkan anak dari mainan agar anak konsentrasi dalam belajar. Keenam, beri anak target belajar sesuai arahan guru sekolah. Ketujuh, orang tua pun mempersiapkan diri untuk menemani anak-anak belajar dengan sabar dan gembira.

Kedelapan, beri jeda waktu anak untuk istirahat, misal setelah dua jam belajar. Isilah dengan kegiatan yang ringan atau menyediakan cemilan. Kesembilan, ajak anak berolah raga santai usai belajar agar tak jenuh. Kesepuluh, pastikan anak tetap berinteraksi dengan teman atau saudara yang tak serumah lewat media daring.

“Kami menyusun tipsnya lewat poster dan video. Kami sebar di medsos,” kata Novi. ***

Baca Juga: Belajar di Rumah, Siswa Mengeluh Tugas Sekolah Menumpuk

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya