Diinisiasi Sejak Tahun 1997, UGM akhirnya Miliki Hak Paten 2 Melon  

Menjadi pencapaian pertama sejak UGM berdiri 

Sleman, IDN Times - Dua varietas Gama Melon yakni melon Hikapel dan Meloni berhasil mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Kementerian Pertanian Indonesia.

Kepala Tim Peneliti Prof Budi Setiadi Daryono menjelaskan hak PVT atas dua varietas Gama Melon ini menjadi pencapaian pertama kalinya yang dihasilkan oleh dosen atau peneliti di UGM sejak awal berdiri pada tahun 1949 silam.

"Di tengah pandemi COVID-19 ini kita mendapatkan kabar menggembirakan. Dua varietas Gama Melon yakni melon Hikapel dan Meloni yang memperoleh hak PVT," ungkapnya pada Senin (1/6).

1. Diinisiasi sejak tahun 1997

Diinisiasi Sejak Tahun 1997, UGM akhirnya Miliki Hak Paten 2 Melon  Melon Hikapel. Dok: Humas UGM

Hak PVT merupakan salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual (HAKI) yang diberikan negara untuk melindungi varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Hak ini hanya dapat diberikan kepada varietas dari jenis atau spesies tanaman baru, unik, seragam, stabil yang telah lolos dari serangkaian pengujian.

Menurut Budi, melon Hikapel dan Meloni dikembangkan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Melon Hikapel mulai dikembangkan sejak tahun 2012, sedangkan Meloni dikembangkan pada tahun 2014. 

“Pengembangan penelitian Gama Melon ini telah diinisiasi sejak tahun 1997 dan hingga saat ini telah berhasil menciptakan 16 varietas melon, 11 di antaranya telah memperoleh Surat Keterangan Tanda Daftar dari Kementerian Pertanian dan alhamdulillah 2 diantaranya akhirnya tersertifikasi PVT,” terang Budi yang juga selaku pemegang hak PVT.

 

Baca Juga: Dosen Pascasarjana UGM Bantah Jadi Provokator Batalnya Diskusi

2. Gunakan pendekatan genetika molekular

Diinisiasi Sejak Tahun 1997, UGM akhirnya Miliki Hak Paten 2 Melon  Melon Hikapel. Dok: Humas UGM

Budi menjelaskan pemuliaan yang dilakukan pada dua varietas melon ini bukan produk rekayasa genetika, melainkan menggunakan pendekatan genetika molekuler untuk screening kestabilan fenotip dan pewarisan karakter unggul yang diharapkan. 

Untuk Melon Hikapel sendiri telah dipasarkan di Superindo region Yogyakarta pada tahun 2014-2015, Carrefour region Jawa Tengah pada tahun 2017, serta AEON BSD Serpong pada tahun 2016.

Saat ini melon Hikapel dan Meloni hanya dipasarkan terbatas sebagai produk premium, dan eksklusif di lingkungan UGM, serta sebagai buah tangan untuk tamu universitas dari dalam negeri maupun mancanegara.

3. Buka peluang kerja sama dengan industri holtikultura

Diinisiasi Sejak Tahun 1997, UGM akhirnya Miliki Hak Paten 2 Melon  Meloni. Dok: Humas UGM

Jenis Melon Hikapel menurut Budi, memiliki rasa manis yang khas dengan adanya aroma wangi serta memiliki warna daging berwarna oranye. Melon jenis ini kaya akan kandungan beta karoten, bahkan memiliki kandungan beta karoten tertinggi untuk semua melon berdaging buah oranye. Sedangkan untuk  Meloni memiliki karakter unik berupa bentuk buah yang lonjong dan dengan rasa buah yang manis serta beraroma wangi.

Menurut Budi, ke depan pihaknya akan terus berkarya dalam penelitiannya untuk memperoleh hak PVT pada jenis melon ataupun komoditas lainnya yang tengah dikembangkan. Pihaknya pun membuka kesempatan kerja sama yang ingin dilakukan oleh industri hortikultura Indonesia untuk kedua jenis melon ini.

“Kita semua berharap semoga kedua jenis melon yang tersertifikasi PVT ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, termasuk pelaku industri dan petani, selain itu menjadi motivasi bagi peneliti lain untuk tidak hanya sebatas berkarya, tapi dikawal hingga memperoleh paten,” paparnya.

Baca Juga: Kesulitan Bayar UKT Akibat COVID-19, Mahasiswa UGM Bisa Ajukan Keringanan 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya