Desain Tol Jogja-YIA di Wilayah Mlangi Sleman Berubah Jadi Elevated

Biayanya ikut nambah

Sleman, IDN Times - Desain tol penghubung Yogyakarta-Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di wilayah Padukuhan Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman mengalami perubahan.

Ketua Satker Tol Jogja-Solo Wijayanto mengungkapkan, pada desain awal, Tol Jogja-YIA melewati salah satu pondok pesantren di kawasan Mlangi dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogyakarta). Namun, setelah adanya desain baru ini, pondok pesantren maupun Unisa tidak lagi terdampak tol.

Baca Juga: Tiga Padukuhan di Margoadi, Seyegan Terdampak Tol Jogja-Bawen

1. Jalan tol menjadi melayang

Desain Tol Jogja-YIA di Wilayah Mlangi Sleman Berubah Jadi ElevatedIlustrasi. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Totok menerangkan, pada rencana awal, di wilayah Mlangi tol didesain at grade (menapak). Namun, pada desain baru tol akan elevated (melayang) dan mengalami pergeseran rute sepanjang 1,6 Km.

"Gudang sebuah perusahaan rokok yang sebelumnya tidak terkena, sekarang (dengan adanya desain baru) jadi kena," ungkapnya pada Rabu (16/12/2020).

Selain gudang ini, fasilitas umum seperti dua masjid dan satu panti jompo juga diperkirakan akan terdampak tol.

2. Biaya bertambah Rp300 miliar

Desain Tol Jogja-YIA di Wilayah Mlangi Sleman Berubah Jadi ElevatedANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Totok menjelaskan, dengan adanya perubahan desain tol dari at grade menjadi elevated, maka biaya diperkirakan akan bertambah sekitar Rp300 miliar. Dia mengakui jika langkah pergantian desain ini memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Hanya saja, pihaknya mendapatkan pesan dari staf kepresidenan untuk bisa menghindari dampak sosial yang terlalu besar.

"Pergantian at grade menjadi elevated akan menambah biaya hingga 300 miliar. Kalau desainnya hampir sama yang kena, hanya lokasinya yang bergeser," terangnya.

3. Sebelumnya, banyak pihak yang ajukan keberatan

Desain Tol Jogja-YIA di Wilayah Mlangi Sleman Berubah Jadi ElevatedANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nur Iman Mlangi, Muslih Mukhtar mengungkapkan, perubahan desain tol ini lantaran sebelumnya ada pihak yang mengajukan keberatan. Dalam hal ini adalah Universitas Aisyiah (Unisa) Yogjakarta dan pihak pondok pesantren yang sebelumnya terdampak pembangunan tol. Masyarakat pun juga telah sepakat, agar desain jalan tol yang melewati Mlangi digeser.

"Trase yang baru sudah tidak lagi mengenai ponpes. Cuma ada beberapa yang masih terkena di trase baru nantinya, seperti masjid di Blendangan kena," paparnya.

Baca Juga: 4,9 Hektare Tanah Sultan Ground Terkena Pembangunan Tol Jogja-Solo 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya