Data BPPTKG Jumlah Kegempaan Merapi Minggu Ini Bertambah Banyak  

Laju pemendekan Gunung Merapi juga bertambah

Sleman, IDN Times - Data kegempaan Gunung Merapi selama seminggu terakhir ini terpantau lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan minggu lalu jumlah gempa vulkanik dangkal (VTB) sebanyak 217 kali, pada minggu ini VTB Gunung Merapi mencapai 307 kali.

1. Gempa hembusan juga lebih tinggi

Data BPPTKG Jumlah Kegempaan Merapi Minggu Ini Bertambah Banyak  Ilustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Selain vulkanik dangkal, jumlah gempa hembusan (DG) pada minggu ini juga lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Jika minggu sebelumnya data DG sebanyak 303 kali, dalam minggu ini DG nak 24 kali menjadi 324 kali.

"Kegempaan VTB dan DG pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Minggu (28/12/2020).

BPPTKG juga mencatat terjadi 1.587 kali gempa Fase Banyak (MP), 3 kali gempa low frekuensi (LF), 250 kali gempa guguran (RF), dan 7 kali gempa tektonik (TT).

Baca Juga: Warga Terdampak Merapi Diimbau Tetap Mengungsi saat Libur Akhir Tahun

2. Adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 cm per hari

Data BPPTKG Jumlah Kegempaan Merapi Minggu Ini Bertambah Banyak  ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hanik melanjutkan data deformasi yang dipantau dengan menggunakan EDM, teramati dalam minggu ini adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 cm per hari. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan deformasi minggu lalu sebesar 9 cm per hari.

"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 cm per hari," paparnya.

3. Tidak ada laporan adanya lahar

Data BPPTKG Jumlah Kegempaan Merapi Minggu Ini Bertambah Banyak  Angin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hanik menambahkan berdasarkan pos pengamatan Gunung Merapi minggu ini terjadi intensitas curah hujan tertinggi sebesar 21 mm per jam selama 35 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 18 Desember 2020. Meski demikian, tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km," terangnya.

Baca Juga: Pansus COVID DPRD Yogyakarta Minta Tahun Baru Malioboro Ditutup    

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya