Corona Masuk Indonesia, Jumlah Ketersediaan Masker di Sleman Terbatas

Masker hanya dipakai untuk orang yang sakit

Sleman, IDN Times - Ketersediaan masker di Kabupaten Sleman terbatas. Joko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menjelaskan, terbatasnya jumlah masker yang ada di Sleman ditenggarai karena kosongnya stok masker, baik di tingkat produsen maupun distributor. Untuk itu, Joko Hastaryo meminta masyarakat untuk bijak dalam pemakaian.

Baca Juga: Mampu Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Ini 5 Khasiat Konsumsi Jahe

1. Hanya ada 542 ribu biji

Corona Masuk Indonesia, Jumlah Ketersediaan Masker di Sleman Terbatasasia.nikkei.com

Joko menjelaskan sampai saat ini ketersediaan masker yang ada di gudang farmasi Dinkes Sleman hanya ada 542 ribu biji untuk masker bedah. Untuk masker N-95 hanya ada 2.400 biji. Sedangkan untuk jumlah masker yang ada di puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman hanya sekitar 1.000 biji.

"Kita satu pintu untuk penyediaan masker, lewat Dinas Kesehatan. Sebenarnya kalau jumlah masker cukup untuk antisipasi Merapi, namun karena ada Covid-19, kita sangat terbatas," ungkapnya pada Selasa (3/3).

2. Kesulitan dapat stok masker

Corona Masuk Indonesia, Jumlah Ketersediaan Masker di Sleman TerbatasIDN Times/Aji

Joko mengaku kesulitan mendapatkan masker lantaran stok dari produsen maupun distributor sudah habis. Untuk itu pihaknya menyiasati dengan cara memberi masker di puskesmas hanya kepada pasien dengan indikasi flu dan batuk.

"Intinya pasien yang datang ke puskesmas batuk dan demam tinggi diberi masker. Kalau dulu kan memang ditaruh di pendaftaran dan siapapun bisa ambil masker. Kalau sekarang disikapi dengan diperiksa dokter dulu baru diberi masker," katanya

3. Penggunaan masker hanya untuk yang sakit

Corona Masuk Indonesia, Jumlah Ketersediaan Masker di Sleman Terbatasstok masker di apotek roxy depok (IDN Times/Denny Adhietya Febrian)

Joko menjelaskan sebenarnya penggunaan masker hanya efektif dipakai oleh orang dengan sakit infeksi pernapasan seperti flu. Pihaknya pun tidak menyarankan penggunaan masker oleh orang yang sehat.

"Orang sehat tidak perlu masker. Penggunaan hanya efektif digunakan oleh yang sakit. Kalau yang sehat memakai, tidak bisa menjamin menghindari penularan kalau yang sakit tidak menggunakan," jelasnya.

Baca Juga: RSUP dr Sardjito Isolasi Pasien yang Sakit Usai Umrah

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya