Cerita Relawan SAR Mengecek Palung dengan Galah Saat Mencari Korban

Kedalaman palung bisa melebihi tinggi kepala

Sleman, IDN Times - Tiga hari melakukan pencarian korban susur Sungai Sempor, salah satu relawan SAR dari Baznas DIY, Galih Wicaksono (37) memiliki cerita tersendiri selama melakukan pencarian.

Dia mengungkapkan, selama pencarian timnya berhasil menemukan satu korban yang tersangkut di rerumputan yang berada di tebing tak jauh dari lokasi awak kejadian.

Baca Juga: Sebelum Meninggal di Sungai Sempor, Zahra Sempat Minta HP dan Sepeda

1. Kondisi medan yang bervariasi

Cerita Relawan SAR Mengecek Palung dengan Galah Saat Mencari KorbanIDN Times/Siti Umaiyah

Galih menyebutkan, kondisi medan Sungai Sempor sangatlah bervariasi. Dari yang paling pendek, hingga melebihi tinggi kepalanya. Menurutnya, di Sungai Sempor banyak terdapat palung, yang bentuknya mirip seperti bekas galian pasir. Hal tersebut membuatnya harus mengecek tinggi air menggunakan galah sebelum dirinya melangkah.

"Kalau kering bekas galian pasir kelihatan, bentuknya lebar-lebar. Dalamnya bisa sampai 4 meter. Makanya saya pakai galah untuk cek dulu sebelum turun. Pas turun saya juga ikat dengan tali tubuh saya ke sesuatu yang kuat," katanya pada Minggu (23/2).

2. Koordinasi dengan pengamat sungai di Merapi

Cerita Relawan SAR Mengecek Palung dengan Galah Saat Mencari Korban(IDN Times/Siti Umaiyah)

Menurut Galih, hulu Sungai Sempor sendiri langsung terhubung dengan sungai yang ada di Merapi. Untuk itu, ketika akan terjun dalam pencarian, pihaknya sebelumnya melakukan koordinasi dengan pengamat sungai yang ada di Merapi. Hal tersebut untuk menghindari adanya luapan dadakan ketika di area Merapi sedang hujan deras.

"Kita koordinasi dengan orang yang di Merapi untuk antisipasi. Di hari pertama memang agak deras, karena di Merapi hujan. Tapi waktu dua hari ini cuaca sudah bagus, dan air tidak terlalu deras," ungkapnya.

3. Pakai alat pelindung diri

Cerita Relawan SAR Mengecek Palung dengan Galah Saat Mencari KorbanIDN Times/Siti Umaiyah

Sebagai bentuk antisipasi dan perlindungan diri, saat melakukan pencarian dirinya senantiasa menggunakan alat pelindung diri. Menurutnya, dalam melakukan pencarian, dirinya berfokus pada seragam cokelat.

"Kita selalu pakai alat pelindung diri. Pelampung, helm dan tali. Kalau dari Baznas, kita tidak hanya dari Yogyakarta, tapi juga dari Kendal dan Magelang," jelasnya.

Baca Juga: Jadi Korban Susur Sungai, Jenazah Faneza Sempat Tertukar

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya