Belajar Ekosistem lebih Mudah dengan Pop-up Book Besutan Mahasiswa UNY

Bahan Pop-up book mudah didapatkan

Sleman, IDN Times - Untuk mempermudah siswa kelas V menguasai materi pembelajaran tematik, Bahasa Indonesia maupun IPA, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mengembangkan media pembelajaran EPO (Ekosistem Pop Up Book).

Sebanyak tiga mahasiswa,  Mei Dina Rahmawati, Navi Atul Gempita dan Indah Suwaidah, membuat pembelajaran media berbasis pop-up sebagai alternatif untuk menjawab pertanyaan permasalahan pembelajaran kurikulum 2013.

1. Siswa bisa langsung terlibat dalam proses belajar mengajar

Belajar Ekosistem lebih Mudah dengan Pop-up Book Besutan Mahasiswa UNY(Ilustrasi) IDN Times/Muhamad Iqbal

Mei menjelaskan, keunggulan dari media yakni berbentuk pop-up 3 dimensi, sehingga peserta didik dapat langsung terlibat dan turut serta dalam proses belajar mengajar. Selain itu, bentuknya yang unik dan banyak warna akan menarik perhatian dan menambah akan semangat belajar para siswa.

Sebagai alat bantu pembelajaran, media ini turut berperan dalam menunjang penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru, sehingga penyampaian bahan belajar bisa lebih efektif dan efisien.

“Media pembelajaran harus sesuai dengan analisis kebutuhan dan karakteristik pembelajaran, perkembangan belajar siswa SD serta dengan mempertimbangkan alat pengukur keberhasilan belajar siswa," katanya pada Rabu (15/4).

Baca Juga: PeduliLindungi Aplikasi dari Kominfo  Cegah Penyebaran COVID-19

2. Pop-up bisa berikan visualisasi lebih baik

Belajar Ekosistem lebih Mudah dengan Pop-up Book Besutan Mahasiswa UNYMedia pop-up book untuk bantu pembelajaran anak SD karya mahasiswa UNY. Dok: istimewa

Mei menjelaskan, siswa SD berada dalam tahap perkembangan berpikir operasional konkret. Oleh karenanya, EPO sangat berguna lantaran memiliki bagian yang dapat bergerak serta memberikan visualisasi cerita yang menarik.

“Pop-up Book sangat identik dengan dunia anak-anak yaitu bermain. Media EPO ini bisa visualisasi materi pembelajaran yang lebih menarik kepada peserta didik," katanya.

3. Pembuatan EPO cukup mudah

Belajar Ekosistem lebih Mudah dengan Pop-up Book Besutan Mahasiswa UNYMahasiswa UNY yang kembangkan media pop-up book untuk bantu pembelajaran anak SD. Dok: istimewa

Indah menjelaskan, bahan yang digunakan dalam membuat EPO sangat sederhana, seperti gunting, lem, kertas asturo, kertas karton dan kertas ivory. Tahap pembuatannya pertama tentukan tema, sub tema, dan pembelajaran sebagai materi yang akan dibuat pop up book. Lalu dibuat desain sesuai dengan materi tersebut dengan aplikasi CorelDraw atau bisa juga menggunakan aplikasi desain yang lain.

"Desain dibuat semenarik mungkin dengan banyak gambar dan warna. Ukuran kertas pada desain disesuaikan dengan lembaran pop up book yaitu A4. Cetak desain yang sudah jadi di percetakan menggunakan kertas ivory," ungkapnya.

Tahap selanjutnya, kertas karton digunting menjadi ukuran A4 sejumlah halaman buku yang diinginkan. Lapisi kertas karton dengan kertas asturo warna. Satu kertas asturo bisa digunakan untuk menggabungkan 2 lembar kertas karton yang tadi digunting. Setelah halaman-halaman buku jadi, selanjutnya gunting gambar desain-desain yang sudah dicetak berdasarkan bentuknya. Tempel gambar menggunakan lem sesuai dengan halaman.

"Teknik menempel gambarnya menggunakan teknik-teknik pop-up. Terakhir tempel bentuk huruf yang akan dijadikan sebagai judul dan gambar untuk covernya, tunggu hingga lem merekat dengan sempurna dan pop-up book sudah siap," paparnya.

 

Baca Juga: Punya Ratusan Ribu Pengikut, Dancer Ini Viral di Tik Tok   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya