Begini Cara Mahasiswa UNY Buat Sabun Cuci Tangan dari Daun Jambu Air

Mau coba buat?

Sleman, IDN Times - Mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun, dapat menghilangkan bakteri yang menempel. Sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk melakukan pola hidup sehat, serta meminimalkan penyebaran Covid-19, sekelompok mahasiswa FMIPA UNY menciptakan sabun cuci tangan berbahan alami dari daun jambu air.

Sekelompok mahasiswa tersebut adalah Laatifah, Prodi Fisika, Dian Saputra, Prodi Pendidikan Biologi dan Ulfa Fitri Rohmatin, Prodi Kimia.

Baca Juga: 11 Presenter Ini Punya Suara Khas dan selalu Dirindukan 

1. Daun jambu air mengandung beberapa senyawa aktif

Begini Cara Mahasiswa UNY Buat Sabun Cuci Tangan dari Daun Jambu AirDok: Humas UNY

Laatifa menjelaskan, bahan alami daun jambu air dipilih lantaran memiliki kandungan beberapa senyawa aktif berupa flavonoid, saponin, alkaloid dan triterpenoid. Salah satu dari senyawa tersebut, yakni senyawa saponin memiliki manfaat sebagai pembersih atau antiseptik.

Menurutnya, daun jambu air juga dikenal sebagai salah satu obat tradisional, untuk menyembuhkan beberapa infeksi akibat antigen berupa bakteri. Selain itu, daun jambu air juga memiliki nanopartikel yang berguna sebagai pectrom, katalis, zat pelapis permukaan, dan anti bakteri

"Nanopartikel perak umumnya digunakan karena salah satu sifatnya yang bertoksik rendah. Ion perak bersifat netral dalam air, tahan asam, garam, dan berbasa lemah. Umumnya digunakan karena salah satu sifatnya yang bertoksik rendah. Ion perak bersifat netral dalam air, tahan asam, garam, dan berbasa lemah," terangnya dalam keterangan pers yang diterima IDN Times pada Jumat (20/3).

2. Pembuatan ekstrak daun jambu air dengan metode maserasi

Begini Cara Mahasiswa UNY Buat Sabun Cuci Tangan dari Daun Jambu AirDok: Humas UNY

Menurut Ulfa Fitri Rohmatin, untuk membuat sabun cuci tangan dari daun jambu air ada beberapa tahap yang harus dilalui. Pertama, pembuatan ekstrak daun jambu, sintesis nanopartikel perak dan pembuatan sabun. Pembuatan ekstrak daun jambu air (Syzygium aqueum), dilakukan dengan metode maserasi, yaitu dengan menimbang 100 gram serbuk daun jambu air dan merendamnya menggunakan 500 ml methanol selama 5 hari.

Selanjutnya menyaring larutan sehingga diperoleh maserat dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 79oC, sehingga diperoleh ekstrak kental. Lalu sintesis nano partikel perak, 0,5 gram bubuk AgNO3 dilarutkan dalam 500 ml aquades.

"10 ml larutan AgNO3 diambil dan dipanaskan selama 10 menit, kemudian diangkat kemudian ditambahkan 3 tetes natrium sitrat 1% ke dalam larutan AgNO3. Larutan dipanaskan kembali hingga sampel berwarna kekuningan," terangnya.

3. Pembuatan sabun

Begini Cara Mahasiswa UNY Buat Sabun Cuci Tangan dari Daun Jambu AirDok: Humas UNY

Menurut Ulfa, untuk pembuatan sabunnya sendiri dimulai dari penimbangan padatan KOH (Kalium Hidroksida) sebanyak 50 ram, kemudian diencerkan sampai 100 ml. 33 ml larutan KOH diambil dan dipanaskan pada suhu 75oC selama 10 menit. 15 ml minyak VCO (Virgin Coconut Oil) dipanaskan pada suhu 75oC selama 5 menit dan didinginkan.

Lalu, larutan KOH dan minyak VCO dicampur dan dipanaskan sambal diaduk pada suhu 75oC sampai berbentuk padatan. 5 ml gliserin, 0,1 ml nanopartikel perak, dan 10 ml ekstrak ditambahkan. Campuran diaduk dan dipanaskan lalu ditambahkan aquades hingga volume akhir 100 ml.

"Pembuatan hand wash daun Syzigium aqueum mengunakan basa KOH, Gliserin dan minyak VCO. Pemilihan KOH sebagai bahan pembuatan sabun adalah karena jika digunakan untuk hand wash atau sabun pencuci tangan maka KOH lebih mudah larut dibanding dengan NaOH," katanya.

Dia menjelaskan, alasan penggunaan VCO sebagai bahan dasar pembuatan sabun karena VCO merupakan minyak yang paling kaya dengan kandungan asam lemak yang menguntungkan kulit dibandingkan dengan minyak lainnya dan warna VCO yang bening, jernih serta mudah larut dalam air. Penambahan gliserin pada sabun berfungsi sebagai pelembut.

"Gliserin merupakan humektan sehinga dapat berfungsi sebagai pelembap pada kulit. Pada kondisi atmosfer sedang ataupun pada kondisi kelembaban tinggi, gliserin dapat melembabkan kulit dan mudah dibilas," jelasnya.

Baca Juga: 10 Hal Ini Buktikan kalau Netizen adalah Kaum Rebahan Sejati

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya