Baru Diresmikan, Shelter COVID-19 UII Sudah Diisi 8 OTG

Pasien yang datang dirujuk dari tiga puskesmas

Sleman, IDN Times - Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja resmi memfungsikan rusunawanya sebagai shelter isolasi pasien COVID-19 pada Senin (14/6/2021). Belum genap sehari diresmikan, shelter ini langsung terisi sejumlah pasien COVID-19 asimptomatik atau tanpa gejala (OTG) pada sore harinya.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Shelter UII Mulai Dipakai untuk Isolasi Pasien COVID-19

1. Pasien berasal dari rujukan tiga puskesmas

Baru Diresmikan, Shelter COVID-19 UII Sudah Diisi 8 OTGShelte rUII mulai digunakan untuk isolasi pasien COVID-19. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengungkapkan shelter UII ini mulai menerima pasien COVID-19 sekitar pukul 17.30 WIB. Sebanyak delapan pasien OTG yang datang berasal dari rujukan tiga puskesmas.

"Shelter UII, 14 Juni, 17.30 WIB pasien masuk OTG 8 orang. Pengrujuk Puskesmas Ngaglik, Depok, Tempel," ungkapnya pada Senin (14/6/2021).

2. Sisa kamar Shelter UII sebanyak 64

Baru Diresmikan, Shelter COVID-19 UII Sudah Diisi 8 OTGShelterUII akan mulai digunakan untuk isolasi pasien COVID-19. IDN Times/Siti Umaiyah

Shelter milik UII sendiri diketahui memiliki kapasitas sebanyak 72 kamar tidur. Dengan demikian, saat ini sisa kamar yang tersedia di Shelter UII ada sebanyak 64 kamar.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo sebelumnya menjelaskan, pemanfaatan Shelter UII ini memang tidak perlu menunggu dua shelter lain yang sebelumnya sudah ada (Gemawang dan Asrama Haji) penuh.

"Di daerah Utara potensi terjadi penularan juga tinggi. Maka keberadaan Shelter UII sangat membantu. Warga dari Utara ke sini, tidak perlu menunggu Asrama Haji maupun Gemawang penuh," katanya.

3. Pasien tidak dipungut biaya

Baru Diresmikan, Shelter COVID-19 UII Sudah Diisi 8 OTGShelter UII akan mulai digunakan untuk isolasi pasien COVID-19. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko menjelaskan, bagi pasien yang dirawat di Shelter UII ini tidak akan dipungut biaya. Di mana hampir semua pembiayaan akan ditanggung oleh UII dan didukung oleh komunitas Sambatan Jogja (Sonjo) serta Pemkab Sleman.

"Yang dirawat tidak ditarik biaya, hampir semua pembiayaan dari UII, didukung dari Sonjo, sebagian lain dari Pemkab Sleman," paparnya.

Baca Juga: Sleman 'Kebakaran', 16 Kapanewon Zona Merah COVID-19

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya