Bantu Variasi Pengajaran Guru, Mahasiswa UNY Kembangkan Funteach    

Funteach bantu siswa agar tidak cepat bosan belajar daring

Sleman, IDN Times - Membantu meningkatkan kompetensi Information and Communication Technology (ICT) bagi guru sekolah dasar, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan Fun Module Teacher Learning (Funteach) berbasis edutainment untuk membantu pengajaran bagi guru sekolah dasar (SD)

Pengembangan ini dilakukan oleh Nur Raisah dan Risha Setyawati, mahasiswa Prodi PGSD, Auliyah Lisyuffah Riuddani dari Prodi PGPAUD, Farah Nabila Nur Afifah, Prodi Teknologi Pendidikan serta Muhammad Nurwidya Ardiansyah, mahasiswa Prodi Teknologi Informasi.

1. Diharapkan menjadi pedoman pembelajaran bagi guru

Bantu Variasi Pengajaran Guru, Mahasiswa UNY Kembangkan Funteach    Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Nur Raisah menjelaskan, pembuatan Funteach ini dilatarbelakangi banyaknya guru sekolah dasar yang hanya menggunakan satu media tanpa adanya variasi media pembelajaran yang lain. Hal ini berdampak siswa merasa bosan dan kurangnya motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Padahal menurutnya, banyak aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

"Produk e-modul Funteach diharapkan dapat menjadi pedoman pembelajaran bagi guru sekolah dasar dalam meningkatkan kompetensi ICT sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu dalam membuat media pembelajaran menarik yang terintegrasi dalam teknologi," terangnya.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Deteksi Kerumunan Menggunakan Blimp Drone

2. Website lokal berbasis Html5 dipilih

Bantu Variasi Pengajaran Guru, Mahasiswa UNY Kembangkan Funteach    Mahasiswa UNY kembangkan Funteach berbasis edutainment. Dok: istimewa

Menurut Raisah, materi dalam e-modul tidak hanya dapat digunakan saat pembelajaran daring, namun dapat diterapkan juga saat pembelajaran luring melalui penayangan secara klasikal. Untuk pemilihan media sendiri yang didasarkan pada pertimbangan efisien, efektif, biaya, dan kemudahan mengakses.

"Berdasarkan kriteria tersebut dipilih website lokal berbasis Html5, di mana E-modul dapat dibuka dengan cara membuka file index.html pada folder hasil ekstrak e-modul," katanya.

3. Pendistribusian modul gunakan dua cara

Bantu Variasi Pengajaran Guru, Mahasiswa UNY Kembangkan Funteach    Dua orang guru sekolah dasar mengajar di rumah muridnya di Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/9/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Muhammad Nurwidya Ardiansyah memaparkan proses pendistribusian produk digunakan dua cara, yaitu online melalui google drive dan offline melalui flashdisk. Tim menggabungkan bahan-bahan yang sudah terkumpul berupa soal evaluasi dan penilaian diri berupa quizizz serta video materi pembelajaran yang dapat diakses langsung dan melalui url link youtube funteach.

Desain produk berupa PDF dan bahan bahan yang terkumpul diintegrasikan ke dalam pdf yang telah dikonversikan menjadi website lokal berbasis Html5. E-modul dapat dibuka dengan cara membuka file index.html pada folder hasil ekstrak e-modul.

"Selanjutnya tim mengoreksi ulang e-modul hasil pengembangan sebelum divalidasi," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya