Antisipasi Kemarau, BPBD Sleman Anggarkan Rp40 Juta untuk Dropping Air

Beberapa wilayah Sleman telah memasuki musim kemarau

Sleman, IDN Times - Beberapa wilayah di Kabupaten Sleman telah memasuki musim kemarau sejak Mei 2021. Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi.

Salah satunya, yaitu anggaran yang diperuntukkan manakala dibutuhkan dropping air bersih.

Baca Juga: Sleman Miliki Tambahan 2 Tempat Isolasi Pasien COVID-19

1. Siapkan anggaran sebesar Rp40 juta

Antisipasi Kemarau, BPBD Sleman Anggarkan Rp40 Juta untuk Dropping AirDropping air yang dilakukan oleh BPBD Sleman. Dok: TRC BPBD Sleman

Kepala BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, jika dibandingkan dengan kemarau tahun-tahun sebelumnya, memang kemarau tahun ini cenderung masih ada hujan, sehingga ancaman potensi kekeringan relatif lebih aman. Namun demikian, pihaknya tetap menyiapkan anggaran sebesar Rp 40 juta untuk keperluan dropping air.

"Tahun ini hanya sedikit, menganggarkan sekitar Rp 40 juta. Itu untuk bantuan air," ungkapnya pada Selasa (8/6/2021).

2. Belum ada laporan kekeringan

Antisipasi Kemarau, BPBD Sleman Anggarkan Rp40 Juta untuk Dropping AirANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Joko menyebutkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya kekeringan, utamanya di daerah Prambanan yang merupakan wilayah perbukitan. Jika dilihat, secara umum pun kebutuhan air bersih di masyarakat masih bisa terpenuhi, di mana saat ini Kapanewon Prambanan pun telah dibangunkan infrastruktur bersama PDAM.

"Sekarang belum ada pengajuan. Dan kami pastikan tidak ada yang dropping air," terangnya.

3. Tahun lalu, setiap hari BPBD lakukan dropping 50 tangki sehari

Antisipasi Kemarau, BPBD Sleman Anggarkan Rp40 Juta untuk Dropping AirPetugas dari TRC BPBD Sleman dan PMI Kabupaten Sleman lakukan dropping air. Instagram/TRC BPBD Sleman

Menurut Joko, sebelum adanya fasilitas saluran air yang dibangun bersama dengan PDAM ini, sebagian wilayah Kapanewon Prambanan hampir setiap hari minta dropping air. Bahkan dalam sehari bisa mencapai 50 tangki.

"Dulu dalam sehari hampir 50 tangki kita distribusikan ke Prambanan. Tapi sudah dibuatkan infrastruktur. Jadi tahun ini relatif aman," paparnya.

Baca Juga: Pandemik, Sleman Kehilangan PAD hingga Lebih dari Rp350 Miliar

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya