6 Unit Mobil Listrik UGM Akan Dioperasikan di Soetta dan YIA

Menhub sebut GATe wujud nilai ke-UGM-an

Sleman, IDN Times - Kementerian Perhubungan RI menerima enam mobil listrik yang dikembangkan langsung oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Mobil listrik yang diberi nama GATe (Gadjahmada Airport Transporter Electronic) ini rencananya akan digunakan di bandara-bandara yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Nitilaku, Kenang Masa Boyongan dari Keraton ke Bulaksumur UGM

1. Akan pergunakan mobil listrik di bandara-bandara

6 Unit Mobil Listrik UGM Akan Dioperasikan di Soetta dan YIAMenteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi saat menjajal mobil listrik besutan UGM. IDN Times/Siti Umaiyah

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan, rencananya akan menggunakan enam unit GATe untuk bandara-bandara di Indonesia. Diharapkan penggunaan GATe dapat berjalan dengan baik, sekaligus sebagai uji coba prototipe secara langsung di bandara-bandara di Indonesia.

“Oleh karenanya kami bersepakat keenam kendaraan GATe ini akan kita operasionalkan di Soekarno Hatta 3 dan 3 di YIA. Ini ada 6 kendaraan yang akan hilir mudik menjadi kebanggaan kita," ungkapnya pada Sabtu (18/12/2021).

2. Bagian dari kepedulian lingkungan

6 Unit Mobil Listrik UGM Akan Dioperasikan di Soetta dan YIAMobil listrik besutan UGM. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Budi, selain bagian dari kepedulian lingkungan, mobil GATe ini menunjukkan nilai-nilai ke-UGM-an yang harus terus dibawa. Sebagai alumnus Budi merasa berutang budi  dan tidak akan pernah lupa sekecil apapun yang pernah ditanamkan oleh UGM padanya.

“Saya berjanji tidak hanya berhenti disini, nanti ada kegiatan di Bali G20. Ini akan mewarnai G20 bulan Oktober di Bali, semangat ini harus kita lakukan untuk mengembangkan UGM, karena uGM luar biasa," terangnya.

3. Diharapkan ikut berperan dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia

6 Unit Mobil Listrik UGM Akan Dioperasikan di Soetta dan YIAMobil listrik besutan UGM. IDN Times/Siti Umaiyah

Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Paripurna Sugarda, berharap mobil listrik besutan UGM ini bisa turut berperan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia maupun dunia. Peran tersebut dengan menguasai segi desain, prototyping, pengujian sampai manufacturing komponen-komponen kendaraan listrik maupun secara utuh.

“Sehingga Indonesia tidak hanya konsumen tapi turut aktif sebagai produsen. Ini merupakan realisasi kerja sama antara industri dan perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat," paparnya.

Paripurna menjelaskan, jika kendaraan listrik GATe hasil kerja sama penelitian LPDP dan Direktorat Penelitian UGM ini sebagai upaya menanggapi adanya perubahan iklim. Dengan upaya semacam ini diharapkan dapat mengurangi polusi baik di kampus maupun bandara.

Baca Juga: UGM Kirimkan Puluhan Mahasiswa KKN ke Lokasi Bencana Semeru

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya