41 Santri di Pondok Pesantren Sleman Positif Terpapar COVID-19

Semua kasus positif sudah diisolasi

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman menemukan adanya penambahan 41 kasus positif baru dari pondok pesantren di wilayahnya.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya menjelaskan, setelah ditemukan kasus tersebut, saat ini pesantren yang bersangkutan sudah melakukan penanganan maksimal terhadap semua kasus. 

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Sleman Terus Meningkat, Apa Langkah Pemkab?

1. Berawal dari kasus gejala ringan

41 Santri di Pondok Pesantren Sleman Positif Terpapar COVID-19Ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Harda memaparkan, awal mula kasus positif tersebut berawal dari salah satu santri yang baru datang dari Pekalongan. Santri yang bersangkutan mengalami hilang penciuman dan pengecapan namun tidak sadar terkena COVID-19 dan tidak melapor kepada Satgas Pesantren.

Baru setelah ada penularan ke santri lain, santri lain tersebut mulai melaporkan diri ke Satgas. Satgas pun langsung melakukan penelusuran.

"Gejala COVID-19 kan macam-macam, ini kan berasal dari tidak bisa mencium dan merasakan, sejak Agustus. Tapi gak ngerti, dan ternyata tanda-tanda COVID-19," ungkapnya.

2. Semua kasus positif sudah diisolasi

41 Santri di Pondok Pesantren Sleman Positif Terpapar COVID-19Sekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswaya. IDN Times/Siti Umaiyah

Harda menjelaskan, semua kasus positif di pesantren yang bersangkutan sudah diisolasi dan ditempatkan di lokasi yang jauh dari penghuni lain. Menurutnya, pondok pesantren yang bersangkutan pun juga telah memiliki Dokter, Perawat serta sudah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat dalam melakukan penanganan.

"Alhamdulillah pesantren tersebut secara mandiri melakukan langkah yang tepat, di sana ada dokter, perawatnya. Untuk anak yang sehat sudah disendirikan, yang positif juga. Kebetulan di sana ada 9 blok, dan berjauhan dari masyarakat. Sehingga tidak menimbulkan keresahan," terangnya.

3. Imbau semua masyarakat untuk selalu disiplin

41 Santri di Pondok Pesantren Sleman Positif Terpapar COVID-19Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Berkaitan dengan penemuan kasus tersebut, Harda mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dan taat protokol kesehatan. Menurutnya, tantangan yang paling besar di masa pandemik ini adalah mendisiplinkan diri. Dirinya juga berpesan agar ketika ada seseorang yang merasakan gejala untuk langsung melaporkan diri.

"Ini pelajaran, tantangan terberat adalah kejenuhan. Jadi bagaimana kita mendisiplinkan diri. Kondisi ini kita tidak tahu sampai kapan. Kami minta masyarakat harus meningkatkan (kewaspadaan), karena gejalanya macam-macam. Masyarakat juga harus berani menyampaikan (ketika merasakan gejala," paparnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, menjelaskan jika saat ini kegiatan belajar mengajar di lokasi yang bersangkutan diliburkan selama 5 hari, terhitung mulai hari ini. Peliburan tersebut ditujukan untuk dilakukan disinfeksi.

"Ada beberapa yang harus dihentikan sementara, kegiatan belajar mengajar untuk pembersihan, penyemprotan sementara. Kita minta minimal 5 hari. Mulai hari ini," tandasnya.

Baca Juga: Tambahan Kasus Positif COVID-19 Terbanyak di DIY dari Hasil Tracing  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya