30 Sekolah di Sleman Akan Dijadikan Barak Pengungsian

Untuk antisipasi jika kapasitas barak tidak mencukupi

Sleman, IDN Times - Sebanyak 30 sekolah di Kabupaten Sleman dipersiapkan untuk menjadi lokasi pengungsian ketika terjadi erupsi Gunung Merapi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana menjelaskan ke-30 sekolah tersebut berada di empat Kapanewon, yang meliputi Kapanewon Cangkringan, Pakem, Turi dan Ngemplak.

Baca Juga: Cegah Kerumunan, Pengungsi Merapi Kini Diberi Jatah Nasi Bungkus

1. Sekolah akan difungsikan ketika barak tidak mencukupi

30 Sekolah di Sleman Akan Dijadikan Barak PengungsianKepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana IDN Times/Siti Umaiyah

Ery mengatakan, ke-30 gedung tersebut akan siap digunakan digunakan saat kapasitas barak pengungsian yang ada sudah tidak mencukupi bagi pengungsi. Saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah.

Namun demikian, pihaknya berharap agar pihak Kalurahan akan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan sekolah terkait.

"Sekaligus sterilisasi sekolah. Karena ini masa pandemik, jadi harus dipikirkan juga. Kami sudah panggil UPT di masing-masing kapanewon, untuk mengondisikan MoU dengan pihak kalurahan," ungkapnya pada Kamis (12/11/2020).

2. Satu sekolah sudah digunakan untuk pengungsian

30 Sekolah di Sleman Akan Dijadikan Barak PengungsianSeorang lansia terduduk di di barak pengungsian Merapi, Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. IDN Times/Tunggul Damarjati

Ery menjelaskan, saat ini sudah ada satu sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian. Sekolah tersebut yakni SD Muhammadiyah Cepitsari yang memiliki 2 ruangan kelas dan 6 toilet.

Sedangkan untuk siswa yang berada di pengungsian barak Balai Kalurahan Glagaharjo, adalah anak-anak yang rumahnya dalam radius 5 kilometer dari Merapi. Namun mereka bersekolah di SD Srunen, SD Glagaharjo dan SD Muhammadiyah Cepitsari.

"Jadi kalau untuk sekolah belum ada yang terdampak," terangnya.

3. Akan persiapkan MoU

30 Sekolah di Sleman Akan Dijadikan Barak PengungsianSenam dilakukan para lansia di barak pengungsian. IDN Times/ Siti Umaiyah

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman Joko Supriyanto menerangkan, mengenai permintaan MoU antara kalurahan dan sekolah tersebut pihaknya tidak keberatan. Menurutnya, sekolah ini akan digunakan ketika barak sudah penuh.

"Kalau terkait pembersihan gedung usai dipakai, bisa dirembuk. Itu bukan masalah berarti," paparnya.

Baca Juga: Dalam Sehari, Terjadi 60 Gempa Guguran di Gunung Merapi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya