Kota Yogyakarta, IDN Times - Selasa Wage merupakan surga bagi para cyclist di Yogyakarta. Sejak pagi hingga siang hari pada Selasa (1/10), ratusan pencinta sepeda memanfaatkan penutupan Jalan Malioboro untuk menikmati lengangnya suasana Malioboro.
Tingginya animo masyarakat menikmati sepeda di Malioboro menjadikan tempat penyewaan sepeda Jogjabike laku keras. Penyewa pun harus bersabar mengantre untuk bisa nggowes.
Penjaga shelter Jogjabike di depan Gedung DPRD, Dianta Wahdan Muhammad, menyatakan saat Selasa Wage, penyewa sepeda di Jalan Malioboro mencapai 500 pengguna. Angka ini meningkat lebih dari 200 persen dibandingkan hari biasa.
"Dalam sehari kami bisa mendapatkan Rp10 juta saat Selasa Wage. Jika dibandingkan hari biasa sekitar Rp5 juta saja," ujar Dianta kepada IDN Times (Selasa, 1/10).
Untuk mengantisipasi tingginya jumlah pengguna, 300 sepeda dipersiapkan setiap harinya di 12 shelter yang ada di sepanjang Jalan Malioboro.
Sejak pertama kali diluncurkan bulan Oktober 2018 lalu, aplikasi Inabike telah diunduh lebih dari 2 ribu kali.
"Selama setahun ini baik banget tanggapannya, bahkan walaupun sudah lama (setahun) tetap saja yang unduh banyak."
Walaupun sudah diunduh ribuan kali, Dianta mengatakan pengguna terbanyak hanya saat acara Selasa Wage dan liburan sekolah.
"Saat libur hari Sabtu dan Minggu tidak terlalu banyak, tapi yang paling banyak tetap di Selasa Wage."
Untuk menyewa layanan ini, Jogjabike mengharuskan pengguna membayar sewa satu sepeda Rp5 ribu untuk pemakaian 1 jam. Namun jika saldo habis atau melebihi waktu sewa, sepeda terpaksa berhenti di tengah jalan.
"Ada beberapa pengguna (user) yang harus berhenti di tengah jalan karena saldo atau waktu sewanya habis. Kalau habis maka sepedanya nge-lock (terkunci), tidak bisa dipakai."
Kehabisan saldo di tengah jalan pernah dirasakan oleh Rina, warga Ngampilan. Rina menceritakan sebaiknya pengguna harus menyewa minimal dua jam.
" Karena satu jam itu cepat sekali, dipakai sama suami saudara gak tahunya lebih dari satu jam," ujar Rina.