Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar pada Selasa (16/2/2021). Dari data yang dimiliki oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran lava pijar teramati terjadi sebanyak 12 kali.

Selain guguran lava pijar, aliran lahar hujan juga terpantau terjadi di hari yang sama.

1. Jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter

Default Image IDN

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan, untuk luncuran guguran mengarah Barat Daya. Sedangkan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter.

"Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah Barat Daya," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (17/2/2021).

2. Aliran lahar hujan berintensitas rendah

Angin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Menurut Hanik, untuk aliran lahar hujan terpantau terjadi sekitar pukul 18.03 WIB. Sedangkan untuk intensitasnya, relatif rendah dan mengarah ke aliran Kali Boyong.

"Teramati aliran lahar dengan intensitas rendah pada pukul 18.03 WIB pada aliran Kali Boyong," katanya.

3. Terjadi 133 gempa guguran

Ilustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Selain guguran lava pijar dan lahar hujan, BPPTKG juga mengamati telah terjadi sebanyak 133 kali gempa guguran, 7 kali gempa fase banyak serta 4 kali gempa tektonik. Hanik mengungkapkan, hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Merapi dalam tingkat Siaga.

Untuk rekomendasi yang dikeluarkan, yakni adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliput Sungai Boyong, Bedog, Krasak Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dan puncak," jelasnya

Editorial Team