Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sampah di Sleman Capai 700 Ton/per Hari, Pemkab Sleman Ingin Buat TPST

Ilustrasi tumpukan sampah di TPA Piyungan. (IDN Times/Daruwaskita)

Sleman, IDN Times -Setiap harinya produksi rata-rata sampah di Kabupaten Sleman mencapai 700 ton per hari. Keterangan Kepala UPT Persampahan Sleman, Sri Restuti menyebutkan, sampah sebesar itu berarti setiap orang menghasilkan 0,65 kg/per hari. Untuk itu, pihaknya sedang melakukan perencanaan membuat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).

"Kalau TPA (Tempat Pembuangan Akhir) belum ada rencana, semenjak ada penolakan masyarakat di Prambanan tahun lalu. Tapi sudah merencanakan membuat TPST yang dikelola pemerintah. Harapannya tentunya sampah bisa terkelola maksimal sehingga sampah tidak menjadi masalah di masyarakat," ungkapnya.

 

1. Tidak hanya di jalan, Selokan Mataram juga dijadikan sebagai tempat buang sampah

Sahril, Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan BBWSO. IDN Times/Siti Umaiyah

Namun di Sleman masalah sampah tidak berhenti pada volume sampah yang dihasilkan, budaya membuang sembarangan seolah menjadi kebiasaan yang sulit untuk tidak dilakukan.

Tidak hanya di jalan, membuang sampah dengan sembarangan juga dilakukan di air yang mengalir. Hal itu dituturkan oleh Sahril, Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO).

2. Masih ditemukan sampah di Selokan Mataram

Ilustrasi TPA Piyungan Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Sahril, Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO) mengatakan, pihaknya masih menemukan banyak sampah yang dibuang di aliran sungai, salah satunya di Selokan Mataram.

"Masyarakat kita itu kalau lihat air ngalir, mereka langsung buang sampah. Banyak sampah ada di Selokan Mataram, seperti kita temui di sekitar Babarsari, sampah biasanya banyak di jalur yang ada di banyak permukiman. Kalau sedikit pemukiman biasanya jarang," terangnya pada Kamis (9/1).

3. Sampah biasanya dibuang saat malam hari

Ilustrasi buang sampah di sembarang tempat (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurut Sahril, agar tidak diketahui orang lain, biasanya sampah-sampah tersebut dibuang pada saat tengah malam. Pihaknya pun sebenarnya sudah melakukan tindakan pencegahan dengan memasang papan larangan membuang sampah, namun masih tetap dilanggar.

"Jadi penyumbang sampah itu dari masyarakat sendiri yang membuat air tercemar. Sampah biasanya dibuang saat malam hari, kalau petugas yang secara rutin bersihkan ada. Tapi petugas kami terbatas. Selain itu, kami tidak henti-hentinya memberikan imbauan kepada warga dengan menggunakan papan pengumuman di sejumlah titik," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us