Konferensi pers Dhaup Ageng. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Prosesi Dhaup Ageng diawali dengan rangkaian kegiatan Wilujengan. Pertama-tama, Bucalan, pada Rabu (3/1/2024) dari kata bucal (buang) dimaknai sebagai membuang atau menyingkirkan semua rintangan dan gangguan secara metafisik maupun nyata dari seseorang yang mempunyai rencana tidak baik. Juga merupakan bentuk permintaan izin kepada semua makhluk yang ada serta tetap memohon perlindungan Tuhan.
Dilanjutkan dengan Wilujengan, pada hari yang sama. Pada intinya memohon keselamatan kepada Tuhan sang Maha Bijaksana, diharapkan seluruh rangkaian acara Dhaup Ageng mulai dari persiapan pelaksanaan, prosesi, sampai berakhirnya acara dapat berjalan dengan selamat dan lancar.
Sehari berikutnya, pada Kamis (4/1/2024) dilakukan Ziarah ke makam para leluhur Paku Alam di Kagungan Dalem (KD) Astana Kuthagedhe dan KD Astana Giriganda, disempurnakan dengan kegiatan Doa Bersama di KD Masjid Agung, KD Masjid Trayu, KD Masjid Sunyaragi, KD Masjid Giriganda, dan KD Masjid Wates, pada Jumat (5/1/2024).
Prosesi Dhaup Ageng selanjutnya adalah Pasang Tarub dan Majang, dilakukan pada Minggu (7/1/2024) mulai pukul 10.00 WIB. Pemasangan Tarub di Tratag KD Bangsal Sewatama, Tratag KD Kepel, KD Regol Danawara, KD Pawon Ageng, dan Tratag KD Bangsal Kepatihan. Bleketepe dipasang di Tratag KD Bangsal Sewatama (dari barat ke timur).
Adapun Majang dilaksanakan di KD Gedhong Ijem (Kamar Calon Pengantin Laki-Laki), KD Gedhong Purwaretna (papan upacara tampa-kaya), dan KD Kepatihan Gandhok Wetan (Kamar Calon Pengantin Putri).