Petani Lahan Pasir Terima Bantuan 5 Ton Pupuk dari Pemkab Bantul
- Pemkab Bantul menyalurkan 5 ton pupuk NPK untuk lima kelompok tani lahan pasir di Kretek, Sanden, dan Srandakan.
- Bantul dikenal sebagai pemasok terbesar bawang merah di DIY, juga produktif menanam cabai dan jagung.
- Meski anggaran terbatas, Pemkab berkomitmen membantu petani, termasuk lewat pembebasan PBB-P2 bagi lahan produktif.
Bantul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyalurkan bantuan pupuk NPK sebanyak lima ton kepada lima kelompok tani penggarap lahan pasir di Kapanewon Kretek, Sanden, dan Srandakan.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, berharap bantuan tersebut bisa memacu semangat petani untuk mengolah lahan pasir yang luasnya mencapai lebih dari seribu hektare. "Meski hanya lahan pasir namun terbukti produktivitas juga sangat tinggi khususnya tanaman hortikultura seperti bawang merah, cabai hingga jagung," ucapnya, Senin (15/9/2025).
1. Bantul pemasok terbesar bawang merah di DIY
Joko menjelaskan produktivitas bawang merah dari lahan pasir di Bantul bahkan menjadi yang terbesar dalam memasok kebutuhan bawang merah di DIY. Selain itu, cabai sebagai tanaman tumpang sari juga ikut menyumbang hasil panen yang melimpah. "Harapannya dengan bantuan pupuk ini petani lahan pasir semakin semangat untuk menggarap lahan pasir yang cukup menjanjikan," tandasnya.
Ia menambahkan, bantuan pupuk ini juga diharapkan menjadi pemicu tercapainya ketahanan pangan dan swasembada pangan sesuai program pemerintah pusat. "Lahan pasir ini ternyata juga cocok ditanami jagung dan pemerintah pusat punya target agar swasembada jagung tercapai," katanya.
2. Pemkab Bantul komitmen bantu petani meski anggaran tipis
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menyebut saat ini banyak anggaran dari pemerintah pusat yang dipangkas. Meski begitu, Pemkab Bantul tetap berkomitmen mendukung petani dengan memanfaatkan anggaran yang ada. "Hari ini kita membantu lima ton pupuk kepada petani lahan pasir. Ini bentuk komitmen pemerintah terhadap petani khususnya petani lahan pasir," ujarnya.
Aris menambahkan, keberpihakan Pemkab Bantul kepada petani juga diwujudkan melalui pembebasan PBB-P2 untuk lahan produktif seluas lebih dari 12 ribu hektare. "Dengan pembebasan pembayaran PBB-P2 ini diharapkan meringankan petani dan jumlah lahan pertanian produktif tidak beralih fungsi," terangnya.
3. Pupuk jadi biaya cukup tinggi saat mengolah lahan pasir
Ketua Kelompok Tani Manunggal, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Subandi, menyebut bantuan pupuk sangat dinanti petani lahan pasir. Pasalnya, bercocok tanam di lahan pasir membutuhkan pupuk jauh lebih banyak dibandingkan di sawah biasa.
"Biaya terbanyak untuk menggarap lahan pasir tak lain adalah pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk kimia," tandasnya.
