Mengenal Sejarah Persandian Indonesia di Museum Sandi, yuk!

Sistem persandian Indonesia ternyata lahir di Kotabaru, lho

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta menetapkan Museum Sandi sebagai tujuan kegiatan Wajib Kunjung Museum (WKM) di tahun 2021 ini.

Ada dua kegiatan yang diusung dalam program WKM ini, yaitu Pemutaran jejak sejarah Museum Sandi di kanal YouTube Disbud Yogyakarta dan tur virtual melalui akun Instagram @dinaskebudayaankotajogja.

Baca Juga: Tak Ada Pemasukan, Museum di Yogyakarta Butuh Bantuan Dana 

1. Cara agar Museum Sandi semakin dikenal luas

Mengenal Sejarah Persandian Indonesia di Museum Sandi, yuk!Koleksi Museum Sandi di Kotabaru, Kota Yogyakarta (Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengatakan program WKM Museum Sandi yang terletak di Jalan Faridan M. Noto 21, Kotabaru, Kota Yogyakarta, ini merupakan WKM edisi kedua.

“Museum Sandi merupakan anggota Forum Museum Kota Yogyakarta. Melalui produksi ini, kami berupaya untuk memberikan informasi seluas-luasnya mengenai Kotabaru sebagai kawasan pertama kali lahirnya sistem persandian negara. Kawasan ini menjadi tempat lahirnya Dinas Kode pada tahun 1946,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Sabtu (4/9/2021).

Ia berharap, program WKM ini membantu Museum Sandi agar semakin dikenal luas oleh masyarakat. Dengan begitu, minat untuk belajar sejarah dan mengunjungi museum juga akan meningkat.

2. Kotabaru tempat lahirnya sistem persandian Indonesia

Mengenal Sejarah Persandian Indonesia di Museum Sandi, yuk!Museum Sandi di Kotabaru, Kota Yogyakarta (Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)

Museum Sandi yang berdiri pada 29 Juli 2008 mulanya menempati lantai dasar Museum Perjuangan Yogyakarta yang terletak di Kolonel Jalan Sugiyono No.24, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Namun, museum ini lantas menempati gedung sendiri di Kotabaru sejak 29 Januari 2014.

Di Museum Sandi, tersimpan berbagai koleksi penting yang berkaitan dengan kode dan sandi negara. Kegiatan dalam program WKM tak hanya memperlihatkan koleksi yang ada, tetapi juga Kotabaru sebagai kawasan bersejarah. Kawasan ini menyimpan sejarah kelahiran persandian negara yang merekam informasi-informasi penting pasca Kemerdekaan dan Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta.

3. Barahmus DIY berharap WKM digencarkan

Mengenal Sejarah Persandian Indonesia di Museum Sandi, yuk!Museum Sandi di Kotabaru, Kota Yogyakarta (Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)

Sementara, Badan Musyawarah Museum (Barahmus) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengharapkan program WKM bagi pelajar dapat digencarkan ketika aktivitas pariwisata dan pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah DIY dibuka lagi.

"Program wajib kunjung sangat membantu museum di DIY untuk tetap bertahan," kata Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo di Yogyakarta, Sabtu, dilansir ANTARA.

Menurutnya, program WKM yang diinisiasi Dinas Kebudayaan DIY sejak 2013 tak hanya mengedukasi siswa, tetapi juga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap museum. Selain itu, program ini juga membantu museum untuk bertahan di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Mulai Terapkan Penggunaan Gelang Vaksinasi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya