Sleman, IDN Times - Pakar Kebijakan Publik, sekaligus Dosen Manajemen Kebijakan Publik (MKP) Fisipol, Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Wahyudi Kumorotomo menilai rencana program Work from Bali (WFB) bagi aparatur sipil negara (ASN) di Kemenko Bidang Kemaritiman dan tujuh kementerian/lembaga lainnya memiliki beberapa titik kelemahan.
Wahyudi menerangkan, program WFB ini dinilai boros anggaran, terlebih situasi saat ini sangatlah tidak menentu. Di mana sudah seharusnya aparat pemerintah tetap berhemat.