Libur Lebaran 2019, Pemerintah Yogyakarta Raup PAD Rp 7 miliar

Jumlah ini hanya mencakup pendapatan 3 kabupaten dan 1 kota

Yogyakarta, IDN Times - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan pemerintah Yogyakarta meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 7 miliar selama libur Lebaran 2019. Angka ini, menurutnya, mencakup pendapatan dari tiga kabupaten dan satu kota.

"Masih ada satu kabupaten yang belum. Total diperkirakan Rp 7 miliar lebih," katanya.

1. Lama hari liburan mempengaruhi

Libur Lebaran 2019, Pemerintah Yogyakarta Raup PAD Rp 7 miliarPexels.com/ Pixabay

Singgih mengatakan lamanya libur Lebaran mempengaruhi besaran PAD yang diterima pemda.

"PAD tiga kabupaten satu kota hampir Rp 7 miliar selama libur Lebaran. Ada yang dari tanggal 1-9 Juni, ada yang tanggal 4-9 Juni. Karena jumlah hari setelah lebaran itu berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu itu kalau enggak salah enam hari, kemarin empat hari. Ini juga berpengaruh," ucapnya ke wartawan pada Kamis (27/6).

Baca Juga: Borobudur Akan Dikembangkan Menjadi Bali Baru 

2. Jumlah wisatawan naik 5 persen

Libur Lebaran 2019, Pemerintah Yogyakarta Raup PAD Rp 7 miliarinstagram.com/kartikaholly

Terkait banyaknya wisatawan, Singgih menerangkan bahwa jumlah pelancong meningkat tapi tidak signifikan.

"Ada kenaikan sedikit dari tahun lalu sebesar 5 persen. PAD paling banyak itu dari Kota Yogyakarta. Tapi tidak semua masuk PAD kota karena ada objek wisata yang swasta dan negeri. Kalau Gunung Kidul itu PAD-nya Rp1,7 miliar sedangkan Bantul Rp2 miliar lebih sedikit," jelasnya.

3. Naik-turun karena tren

Libur Lebaran 2019, Pemerintah Yogyakarta Raup PAD Rp 7 miliarIDN Times/Daruwaskita

Lebih lanjut, Singgih menjelaskan faktor tren menjadi penentu naik-turunnya pengunjung destinasi wisata di Yogyakarta.

"Perubahan tren yang dimaksud dari sisi penyediaan atraksi. Kalau kemudian kita hanya menyuguhkan spot swafoto saja tanpa atraksi lain itu sekali datang cukup. Tapi bagaimana wisatawan didorong sekali datang lalu pengin datang lagi," katanya.

Hal di atas, kata Singgih, perlu dijadikan bahan dalam merumuskan strategi oleh pemda saat membidik pangsa pasar. Tapi, ia mengatakan Yogyakarta masih menjadi daya tarik wisatawan domestik hingga kini.

Baca Juga: AirAsia Siapkan Rute Lewat Yogyakarta International Airport

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya