Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Terpisah, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengklaim pihaknya termasuk jajaran di polres telah mendata geng-geng sekolah di wilayah DIY.
"Jumlah anggota geng, jumlahnya banyak, hampir di setiap sekolahan di DIY ada gengnya. Hanya sifatnya yang masih manis-manis atau ada yang sudah brutal. Seperti M ini faktanya brutal," kata Yuli di Mapolda DIY, Senin (11/4/2022) kemarin.
"Memang ketika tidak terjadi tindak pidana juga tidak bisa kita tindak," lanjutnya.
Pihaknya pun percaya salah satu kunci pencegahan utama merebaknya perilaku negatif oleh geng pelajar ada di tangan para orang tua dan sekolah.
"Bukan hanya geng sekolah tapi ada juga geng-geng yang sifatnya lintas sekolah, ada juga, itu juga pergaulan-pergaulan yang mungkin lebih banyak mengarah ke hal yang negatif," tutupnya.
Sebelumnya, nama geng M disebut-sebut dalam kasus kejahatan jalanan yang menewaskan Daffa Adzin Albazith (17), Minggu (2/4/2022) kemarin. Polisi namun mengklaim kasus ini tergolong ke dalam peristiwa tawuran berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan.
Dari lima yang diamankan jajaran Polda DIY, Sabtu (9/4/2022) lalu, dua pelaku masih berstatus pelajar aktif dan sisanya mahasiswa serta pengangguran. Dari tangan mereka pula polisi menyita berbagai senjata berbahaya. Gir bertali adalah benda yang dipakai untuk melukai Daffa hingga tewas.