Kekurangan Air, Warga Gunung Kidul Terpaksa Mandi Sekali Sehari

Gunung Kidul, IDN Times - Hujan yang tak kunjung turun memaksa warga di Gunung Kidul hanya mengandalkan bantuan air bersih baik dari pihak pemerintah maupun swasta.
Untuk menghemat air, warga di Dusun Papringan, Kecamatan Giricubo harus mandi satu kali sehari dan mencuci pakaian seminggu satu kali.
1. Beli air bersih dari truk tangki harus antre satu minggu

Salah satu warga Dusun Papringan, Wandi mengatakan warga terpaksa sabar menunggu selama 1 minggu antre untuk mendapatkan air bersih.
"Jadi sumber air yang diambil oleh truk tangki juga menyusut sehingga harus antre selama 1 minggu menunggu giliran dengan warga lain yang sudah memesan terlebih dahulu," katanya, Rabu (30/10).
Tentang bantuan air bersih dari pihak swasta, hingga saat ini warga telah menerima bantuan air bersih sebanyak 20 kali.
2. Warga manfaatkan tetesan air bersih dari pipa saluran yang bocor

Sementara itu warga Dusun Bulurejo, Desa Kepek, Kecamatan Saptosari dalam berburu air bersih harus sabar menunggu dari rembesan pipa air bersih yang melewati dusunnya.
"Saya sudah mengantre dari jam 10.00 WIB dan baru mendapatkan giliran menampung air dari tetesan pipa saluran air bersih pada pukul 12.00 WIB," kata Filastri salah satu warga Dusun Bulurejo.
Untuk mengisi 3 jeriken yang dibawanya, Filastri mengaku membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
"Ya memang harus sabar," ujarnya.
3. Dapat mengurangi pengeluaran

Menurut Filastri, tetesan air pada pipa aliran air bersih itu sudah merembes sejak 5 bulan yang lalu, banyak dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Jadi pipa ini pecah sendiri, bukan dipecah oleh warga. Mungkin karena terdesak akar pohon jati. rembesan air ini sangat berguna bagi kami karena dapat mengurangi uang beli air," ungkapnya.