Yogyakarta, IDN Times – Pengguna Trans Jogja kini bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dari KAI Commuter. KMT memberikan kemudahan untuk pembayaran sistem cashless.
Kolaborasi integrasi pembayaran pada moda transportasi di Kota Yogyakarta ini akan memudahkan pengguna Commuterline Jogja - Solo yang akan melanjutkan perjalanannya menggunakan bus Trans Jogja.
Dengan menggunakan KMT, masyarakat dan khususnya pelajar dapat mengakses Bus Trans Jogja yang beroperasi mulai pukul 06.00 - 19.00 WIB dan mencakup 17 koridor di 117 halte dan 128 armada bus di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. Masyarakat cukup membawa KMT ke halte Trans Jogja, petugas akan membantu untuk melakukan proses pembayaran tiket bus.
Pembelian KMT dengan harga Rp30 ribu sudah mendapatkan saldo Rp10 ribu, ataupun melakukan top up saldo di seluruh stasiun yang melayani operasional commuterline dan KA Prambanan Ekspres.
Commuterline Yogya - Solo kini melayani rata-rata lebih dari 17 ribu pengguna per hari pada akhir minggu atau hari libur dengan mengoperasikan 24 perjalanan commuterline. Rata-rata lebih dari 11 ribu pengguna pada hari kerja dengan mengoperasikan 20 perjalanan commuterline. Selain Yogyakarta, masyarakat bisa menggunakannya untuk menjangkau wilayah Klaten, Solo dan yang terbaru perjalanan commuterline Yogya - Solo sudah sampai stasiun Palur di Karanganyar.
“Dengan KMT, kini satu kartu sudah cukup untuk menggunakan layanan commuterline dan bus di Yogyakarta,” ujar Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter, Wawan Ariyanto, saat launching KMT sebagai kartu pembayaran Trans Jogja, di Loco Café Stasiun Tugu, Kamis (10/11/2022).
Wawan menambahkan kolaborasi dari KAI Commuter dengan Dinas Perhubungan DIY adalah bentuk pelayanan KAI Commuter dengan memberi kemudahan layanan bagi masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.
Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengharapkan dengan layanan baru ini semakin mempermudah orang untuk bepergian dengan transportasi umum. Sehingga dapat mendukung juga pariwisata di DIY. “Harapan tidak hanya tiket (KMT) tapi juga fisik ke depan. Orang keluar stasiun tidak jauh, sudah melangkah ke halte,” kata Made.