Ribuan KK di Bantul Belum Memiliki Jamban Sehat

Pemkab Bantul beri stimulan jamban sehat untuk warga

Bantul, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menyebut ada 1.000 kepala keluarga di Kabupaten Bantul yang belum memiliki jamban yang sehat. Untuk buang air besar, warga masih ada yang menggunakan jamban cemplung atau bahkan ke sungai.

1. Tahun 2024 stimulan jamban sehat difokuskan untuk warga Piyungan

Ribuan KK di Bantul Belum Memiliki Jamban SehatKepala Dinkes Kabupaten Bantul, Agus Tri Widyantara.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widyantara, mengatakan dari 1.000 KK yang tak memiliki jamban sehat, paling banyak di Kapanewon Piyungan yang mencapai 700 KK. Sisanya tersebar di kapanewon lainnya.

"Oleh karena itu, untuk tahun depan bantuan stimulan jamban sehat akan kita fokuskan di Kapanewon Piyungan," katanya di sela-sela acara Penyerahan Stimulan Jamban Sehat Secara Simbolis Kepada Warga Dlingo di Kapanewon Dlingo, Rabu (13/12/2024).

2. Penyebab kepala keluarga tak miliki jamban sehat

Ribuan KK di Bantul Belum Memiliki Jamban SehatIlustrasi jamban sehat.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Agus Tri, jumlah stimulan jamban sehat untuk warga Dlingo mencapai 80 KK dengan besaran uang mencapai Rp5 juta. Lebih lanjut Agus mengatakan KK yang tidak memiliki jamban sehat dipengaruhi faktor kemiskinan hingga tidak memiliki lahan yang luas untuk membangun jamban sehat.

"Harapan kita dengan bantuan uang Rp5 juta warga bisa membangun kamar mandi yang terdapat jamban hingga tempat septic tank," tandasnya.

"Bantuan stimulan jamban sehat untuk 80 KK berasal dari APBD Bantul untuk 30 KK dan 50 KK berasal dari bantuan keuangan khusus dari Pemda DIY," tambahnya lagi.

Baca Juga: Jumlah Covid di Indonesia Naik, Bupati Bantul Minta Warga Tak Panik

3. Stimulan jamban sehat dimulai tahun 2020

Ribuan KK di Bantul Belum Memiliki Jamban SehatBupati Bantul Abdul Halim Muslih.(IDN Times/Daruwaskita)

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan bantuan stimulan jamban sehat sudah dimulai sejak tahun 2020. Harapannya, kloset dan MCK warga semakin baik dan semakin sehat.

"Kita ingin mencapai apa yang kita sebut 100 0 100 yang artinya 100 persen akses sanitasi layak, 0 persen kampung kumuh dan 100 akses air bersih," ucapnya.

Menurutnya berdasarkan kajian Dinas Kesehatan masalah sanitasi punya sumbangsih dalam masalah kesehatan sehingga sangat penting.

"Jadi untuk data KK yang yang tidak memiliki jamban sehat sekitar 1.000 KK. Namun, data itu dinamis sebab ada keluarga-keluarga baru, rumah seadanya dan sanitasi juga seadanya," ungkapnya. 

Baca Juga: Jembatan Pandansimo Dibangun, Peluang Ekonomi Bantul Makin Terbuka

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Jurnalis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya