Kisah Lili, Difabel yang Produktif lewat Live Streaming

Platform Live Streaming GoPlay cocok untuk difabel

Yogyakarta, IDN Times - Lili, 26 tahun, adalah seorang difabel daksa yang tak memiliki tangan dan kaki. Padahal ia ingin sekali membantu ibunya berjualan tempe dan lele penyet. Apa yang bisa dia kerjakan? 

Baca Juga: Prospek Menjanjikan, Warga Jodog Belajar Bikin Anyaman Bambu

1. Internet bisa membuka peluang luas bagi para difabel

Kisah Lili, Difabel yang Produktif lewat Live StreamingLili, seorang difabel daksa yang mampu hasilkan uang lewat layanan live streaming. (Dok. Istimewa)

Koordinator Jogja Startup Foundation (JSF), Anggoro, mengatakan kasus-kasus seperti Lili banyak sekali terjadi di seluruh dunia. Dan menurutnya, solusi-solusi teknologi mesti tidak bias pada satu kelompok masyarakat. Internet mesti bisa membuka ruang luas bagi semua kelompok, khususnya masyarakat difabel.

“Lili kemudian menjajal aneka peluang media sosial untuk mendapat atensi sehingga bisa dapat teman sekaligus kalau bisa ya pendapatan tambahan. Tapi platform yang mengharuskan memiliki followers lebih dulu ternyata kurang cocok untuk profil seperti Lili,” katanya dalam diskusi “Difabel Bisa Produktif di Internet” melalui platform Live Streaming GoPlay, pada Selasa (13/6/2022) lalu.

2. Platform live streaming memungkinkan penonton memberi virtual gift yang bisa diuangkan

Kisah Lili, Difabel yang Produktif lewat Live StreamingGold dan Virtual Gift di Live IDN App (IDN Times/Gary Javan)

Menurut Anggoro, Indonesia memiliki kelebihan yakni masyarakatnya sangat murah hati atau gampang tergerak hatinya untuk menyumbang demi kebaikan. Dalam survei tingkat dunia Indonesia bahkan peringkat satu sebagai negara paling dermawan sedunia. 

Platform live streaming yang memungkinkan penonton memberi virtual gift yang bisa diuangkan, ternyata menurut Anggoro, cocok sebagai ruang bagi orang-orang seperti Lili.

“Jadi elemennya bukan hanya hiburan, keren-kerenan, gosip-gosipan tapi juga inspirasi, rasa ingin mendukung dari para penonton pada Lili. Lili kemudian mencoba menggambar live di GoPlay dan hasilnya lumayan. Lili semangat sekali dan mengajak teman-temannya untuk juga ikut live streaming,” ujarnya.

Sebenarnya, menurut Anggoro, penonton Lili saat Live Streaming tidaklah banyak. Hanya 40-100 orang. Tapi mereka bisa langsung berinteraksi dan berbagi.

“Lili bahkan bisa memutarkan lagu permintaan penontonnya dari laptopnya, bahkan ikut bernyanyi, dan kemudian bercakap, dan menerima semangat tiap kali dia menggerakkan mulutnya,” kata dia.

3. Penghasilan dari virtual gift, Lili bisa membantu orang tua

Kisah Lili, Difabel yang Produktif lewat Live StreamingLili, seorang difabel daksa yang mampu hasilkan uang lewat layanan live streaming. (Dok. Istimewa)

Lili, yang memiliki nama lengkap Kimberly Aprilia Harefa yang hadir di diskusi ini, membenarkan bahwa live streaming berbeda dengan aplikasi online lain yang dia tidak bisa langsung mendengar respons dari penontonnya. Lili banyak bertemu teman baru saat live dan bahkan memiliki penggemar setia yang selalu hadir tiap kali dia live di GoPlay. 

“Namanya Yonathan siswa SMP dari Tangerang. Yonatan rajin memberi komen dan membalas komen-komen lain yang masuk. Obrolan dengan Yonatan bisa seru, sambil lihat-lihat gambar. Selain Yonatan, ada juga akun Ikadakimas dan Alim dari Yogya,” ungkapnya.

Lili makin semangat karena ia menerima banyak virtual gift dari penonton dan penggemarnya yang selalu ia dapatkan tiap live. sepekan bisa sampai 3 kali.

“Nilainya besar sekali lebih dari gaji saya. Sekali live bisa sampai Rp200 ribu. Senang sekali pokoknya mau buat bantu ibu buka warung penyetan,” ujar Lili. 

Lili yang memiliki penghasilan tetap tak sampai Rp1 juta sebulan dari menjadi HRD sebuah lembaga khusus untuk difabel ini, kalau sukses di platform live streaming, ingin makin aktif di Instagram. Dia ingin terus mendalami dunia konten kreator.

“Instagram sama GoPlay tampaknya cocok untuk teman-teman difabel. Karena tidak sesulit bikin video di Youtube ya,” pungkasnya. 

Baca Juga: Geliat Thrifting di Jogja, Berubah dari Cari Merek ke Gaya

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya