17 RTLH Terintegrasi Dibangun di Bantul, Usung Gaya Jogja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau dan meresmikan 17 Rumah Tak Layak Huni (RTLH) Terintegrasi di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, pada Senin (18/12/2023). Dari 17 RTLH Terintegrasi ini sebanyak 11 unit dibangun di Kalurahan Wukirsari dan 6 unit di Kalurahan Karangtengah.
1. RTLH Terintegrasi merupakan program baru Pemda DIY
Dalam sambutannya, Sri Sultan mengatakan RTLH Terintegrasi merupakan program baru dari Pemda DIY dalam membantu warga yang kurang mampu dan belum memenuhi persyaratan hunian baik dari segi kenyamanan dan kesehatan. Selain rumah, dibangun pula sarana prasarana pendukungnya.
"Selama ini kan RTLH itu hanya memperbaiki rumahnya saja. Namun dalam RTLH Terintegrasi juga dibangun sarana lain seperti akses jalan, talut, listrik hingga air untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
2. Pembangunan RTLH Terintegrasi telan biaya Rp4,3 miliar
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PU-ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, mengatakan pembangunan RTLH Terintegrasi di Kapanewon Imogiri khususnya di Kalurahan Wukirsari menelan anggaran sebesar Rp3,1 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan.
"Pembangunan RTLH Terintegrasi ini dibangun dengan gaya Jogja," ucapnya.
Sementara pembangunan RTLH Terintegrasi di Kalurahan Karangtengah menelan anggaran Rp1,2 miliar. Harapannya pembangunan RTLH Terintegrasi di Padukuhan Karangrejek, Kalurahan Karangtengah, ini dapat menurun angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi Padukuhan Karangrejek ini dibangun enam unit RTLH Terintegrasi, jalan lingkungan 189 meter, talut 114 meter dan lampu penerangan jalan sebanyak 16 unit serta gapura lahar badak," ungkapnya.
Baca Juga: Sultan Sebut Kawasan Obwis Watu Gagak Bantul Tampak Kumuh
3. Masih ada 2.700 RTLH di Bantul yang belum tertangani
Sedangkan Kepala DPUPKP Bantul, Aris Suhariyanta, mengatakan sampai akhir 2023 ini masih ada 2.700 unit RTLH yang belum tertangani. "Tahun 2023 ini kami membangun 175 RTLH dan tahun 2024 akan ditangani 167 RTLH," ucapnya.
Terkait besaran dana untuk penanganan RTLH masih sama dengan tahun 2023 yakni sebesar Rp20 juta per penerima. Dana diambilkan dari APBD Bantul. "Kami sudah mengantongi calon penerima bantuan RTLH tahun 2024 mendatang," katanya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.