Uang Palsu Ditemukan saat Event di DIY, BI DIY Dorong Pakai QRIS
Intinya Sih...
- Bank Indonesia DIY gencar edukasi masyarakat agar terhindar dari uang palsu, terutama saat event di DIY.
- Edukasi dilakukan melalui Gerakan Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP) dan QRIS interaktif untuk mencegah peredaran uang palsu.
- BI juga memberikan layanan klarifikasi uang yang diragukan keasliannya melalui BI-CAC dan akan mengirimkan uang palsu ke pihak Kepolisian untuk proses lebih lanjut.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Beberapa waktu terakhir ramai di media sosial (medsos) uang palsu yang beredar saat event di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI Kpw) DIY sebut terus menggencarkan edukasi untuk masyarakat, agar terhindar dari uang palsu.
Di media sosial @merapi_uncover, warga mengeluhkan mendapat uang palsu saat berjualan di Pasar Sewendanan Pura Pakualaman. Tidak hanya sekali itu, beberapa waktu lalu, pedagang yang berjualan pada event yang ada di Mandala Krida mengeluhkan hal serupa. Mereka sama-sama mendapat pecahan Rp50 ribu palsu.
1. Edukasi kepada masyarakat dilakukan
Kepala BI Kpw DIY, Ibrahim mengatakan Bank Indonesia secara berkelanjutan telah dan terus melakukan upaya peningkatan literasi kepada berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari pelajar/ mahasiswa, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), asosiasi maupun masyarakat umum melalui edukasi/sosialisasi pengenalan keaslian Rupiah melalui Gerakan Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP).
"Maupun edukasi QRIS dengan metode interaktif dan menarik seperti halnya games, kuis. Sehingga lebih mudah untuk dipahami," ungkap Ibrahim, Rabu (26/6/2024).
2. Dorong masyarakat gunakan pembayaran nontunai
Ibrahim juga menegaskan pihaknya terus mensosialisasikan materi terkait pembayaran nontunai QRIS, kepada masyarakat umum. Dalam sosialisasi juga mengulas berbagai manfaat penggunaan QRIS, salah satunya mencegah uang palsu.
"(Sejumlah manfaat QRIS) Mencegah peredaran uang palsu. Tidak perlu menyediakan uang kembalian, dan membantu menyusun profil keuangan UMKM yang bermanfaat dalam membuka akses keuangan," kata Ibrahim.
Upaya perluasan atau akuisisi QRIS kepada merchant/UMKM kerja sama dengan perbankan, Pemda dan instansi terkait, yang disertai promo menarik. terus dilakukan. Langkah tersebut untuk meningkatkan jumlah merchant dan pengguna QRIS, serta menciptakan kebiasaan baru/konsistensi dalam menggunakan QRIS.
Baca Juga: Kartu Tertelan, Pria Gunungkidul Malah Bobol 2 Mesin ATM di Jogja
3. Langkah BI jika masyarakat menemukan uang palsu
Ibrahim juga menjelaskan peran BI ketika terdapat masyarakat baik pribadi, toko, perbankan, instansi dan lainnya mendapatkan uang yang diragukan keasliannya, yaitu memberikan layanan klarifikasi uang yang diragukan tersebut di loket BI-CAC (Bank Indonesia Counterfit Anaysis Center) di setiap satker BI termasuk di BI DIY.
"Apabila dinyatakan asli maka akan kami kembalikan kepada masyarakat tersebut atau ditukarkan apabila kondisinya rusak," ungkap Ibrahim.
Kemudian apabila terbukti palsu, setelah dicek ciri-ciri keasliannya, maka akan dibuatkan laporan dan bukti penyerahan uang palsu tersebut dari masyarakat ke BI. "Fisik uang palsu tersebut kemudian diteruskan ke pihak Kepolisian untuk proses lebih lanjut," ujar Ibrahim.
Baca Juga: Telur Kerek Inflasi di Yogya, Pemkot Minta Blitar Bantu Persediaan